Indonesia Belum Berencana Gabung SCO
A
A
A
JAKARTA - Organisasi Kerjasama Shanghai atau SCO bisa dikatakan sebagai salah satu organisasi yang perkembangannya cukup pesat saat ini. Hal ini terbukti dengan adanya 10 negara yang mengantri menjadi anggota yang diketuai China dan Rusia itu.
Namun, menurut Sekertaris Jenderal SCO, Dmitry Mezentsev, Indonesia tak termasuk salah satu negara yang mengajukan permohonan menjadi anggota organisasi yang dia pimpin saat ini. Tapi, dirinya yakin, suatu saat Indonesia mungkin akan menjadi anggota SCO.
"Sekarang ada 10 negara yang mengajukan permintaan untuk bergabung menjadi anggota dengan macam-macam status. Tapi, dari Indonesia kami belum terima permintaan seperti ini," ucap Mezentsev.
"Kita lihat dunia berkembang dan bidang politik juga berkembang dengan dinamis. Ada berbagai macam perubahan dan tidak terkecuali dalam beberapa waktu ke depan bisa saja Indonesia gabung dalam organisasi kami," sambungnya pada Kamis (3/12).
Ketika disinggung apakah dirinya sudah mengajak Indonesia untuk bergabung. Mezentsev menyatakan dirinya tidak memiliki hak untuk mengajak sebuah negara bergabung. "Tapi, saya bisa ceritakan soal kegiatan dan kerjasama kami dengan sejumlah negara," imbuhnya.
Namun, menurut Sekertaris Jenderal SCO, Dmitry Mezentsev, Indonesia tak termasuk salah satu negara yang mengajukan permohonan menjadi anggota organisasi yang dia pimpin saat ini. Tapi, dirinya yakin, suatu saat Indonesia mungkin akan menjadi anggota SCO.
"Sekarang ada 10 negara yang mengajukan permintaan untuk bergabung menjadi anggota dengan macam-macam status. Tapi, dari Indonesia kami belum terima permintaan seperti ini," ucap Mezentsev.
"Kita lihat dunia berkembang dan bidang politik juga berkembang dengan dinamis. Ada berbagai macam perubahan dan tidak terkecuali dalam beberapa waktu ke depan bisa saja Indonesia gabung dalam organisasi kami," sambungnya pada Kamis (3/12).
Ketika disinggung apakah dirinya sudah mengajak Indonesia untuk bergabung. Mezentsev menyatakan dirinya tidak memiliki hak untuk mengajak sebuah negara bergabung. "Tapi, saya bisa ceritakan soal kegiatan dan kerjasama kami dengan sejumlah negara," imbuhnya.
(esn)