Australia Tingkatkan Pencarian Pesawat MH370
A
A
A
CANBERRA - Australia akan meningkatkan pencarian terhadap pesawat Malaysia Airlines yang hilang setahun lalu. Australia akan memfokuskan pencarian pada daerah yang mereka percaya menjadi lokasi untuk menemukan pesawat yang nahas itu.
"Jumlah kapal yang mencari pesawat Malaysia Airlines akan ditambah dua kali lipat menjadi empat," kata Wakil Perdana Menteri Australia, Warren Truss sembari menambahkan salah satu kapal pencari adalah pemberian dari China seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (3/12/2015).
Australia akan memfokuskan pencarian terhadap pesawat yang membawa 239 penumpang dan awak itu pada area 120.000 km di sebelah selatan Samudera Hindia, yang diyakini menjadi lokasi jatuhnya pesawat tersebut. Wilayah itu dipilih berdasarkan analisis data penerbangan, jarak, dan informasi dari jaringan satelit Global.
"Kami memiliki kepercayaan yang tinggi bahwa kami mencari di lokasi yang benar," kata Asisten Menteri Pertahanan Australis, Darren Chester.
Pesawat Malaysia Airlines terbang dari Kuala Lumpur, Malaysia dengan tujuan Beijing, China, pada Maret 2014. Setelah terbang kurang dari satu jam, pesawat hilang kontak dan dinyatakan hilang hingga sekarang.
Harapan sempat membuncah saat ditemukan kepingan pesawat yang berjenis Boeing 777 di Pulau Reunion, Prancis, beberapa waktu lalu. Meski begitu, hingga saat ini belum ditemukan kembali potongan pesawat lainnya maupun bagian utuh tubuh pesawat.
"Jumlah kapal yang mencari pesawat Malaysia Airlines akan ditambah dua kali lipat menjadi empat," kata Wakil Perdana Menteri Australia, Warren Truss sembari menambahkan salah satu kapal pencari adalah pemberian dari China seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (3/12/2015).
Australia akan memfokuskan pencarian terhadap pesawat yang membawa 239 penumpang dan awak itu pada area 120.000 km di sebelah selatan Samudera Hindia, yang diyakini menjadi lokasi jatuhnya pesawat tersebut. Wilayah itu dipilih berdasarkan analisis data penerbangan, jarak, dan informasi dari jaringan satelit Global.
"Kami memiliki kepercayaan yang tinggi bahwa kami mencari di lokasi yang benar," kata Asisten Menteri Pertahanan Australis, Darren Chester.
Pesawat Malaysia Airlines terbang dari Kuala Lumpur, Malaysia dengan tujuan Beijing, China, pada Maret 2014. Setelah terbang kurang dari satu jam, pesawat hilang kontak dan dinyatakan hilang hingga sekarang.
Harapan sempat membuncah saat ditemukan kepingan pesawat yang berjenis Boeing 777 di Pulau Reunion, Prancis, beberapa waktu lalu. Meski begitu, hingga saat ini belum ditemukan kembali potongan pesawat lainnya maupun bagian utuh tubuh pesawat.
(ian)