Rusia Terbangkan Pesawat Mata-mata di Langit AS
A
A
A
MOSKOW - Rusia akan menerbangkan pesawat mata-mata Tu-154-LK 1 di atas wilayah udara atau langit Amerika Serikat (AS) antara 30 November hingga 5 Desember 2015. Operasi pesawat mata-mata Rusia itu dilakukan resmi di bawah ”Treaty on Open Skies”.
Hal itu disampaikan Kepala Nasional Pengurangan Risiko Nuklir Pusat Rusia, Sergey Ryzhkov. ”Sebuah operasi pesawat pengintai akan dilakukan dari 30 November-5 Desember dari Pangkalan Udara Travis di California. Kisaran maksimum penerbangan akan hingga 4.250 kilometer,” ujar Ryzhkov, seperti dikutip Sputnik, Senin (30/11/2015).
Dalam misi ini, ahli AS akan ada di dalam pesawat untuk memantau kepatuhan dengan parameter dalam penerbangan dan penggunaan peralatan pengintaian yang disepakati. Penerbangan pengintaian itu sudah masuk tahun yang ke-39 yang dilakukan Rusia di atas wilayah udara AS sesuai "Treaty Open Skies".
Menurut Ryzhkov, Rusia juga akan melakukan penerbangan pengintaian di wilayah udara Spanyol dan Portugal pada awal Maret 2016 mendatang.
Dalam perjanjian “Open Skies” semua negara yang ikut meneken perjanjian itu berhak menjalankan program pengawasan udara di seluruh wilayah sesama peserta. Dokumen ini ditandatangani pada bulan Maret 1992 untuk membangun kepercayaan setelah Perang Dingin.
Perjanjian itu mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2002, dan saat ini ada 34 negara, termasuk Rusia dan sebagian besar negara-negara NATO yang ikut dalam perjanjian.
Moskow sendiri telah meratifikasi perjanjian itu pada 26 Mei 2001. Dokumen ini memungkinkan peserta untuk secara terbuka mengumpulkan informasi tentang kekuatan dan kegiatan militer masing-masing.
Hal itu disampaikan Kepala Nasional Pengurangan Risiko Nuklir Pusat Rusia, Sergey Ryzhkov. ”Sebuah operasi pesawat pengintai akan dilakukan dari 30 November-5 Desember dari Pangkalan Udara Travis di California. Kisaran maksimum penerbangan akan hingga 4.250 kilometer,” ujar Ryzhkov, seperti dikutip Sputnik, Senin (30/11/2015).
Dalam misi ini, ahli AS akan ada di dalam pesawat untuk memantau kepatuhan dengan parameter dalam penerbangan dan penggunaan peralatan pengintaian yang disepakati. Penerbangan pengintaian itu sudah masuk tahun yang ke-39 yang dilakukan Rusia di atas wilayah udara AS sesuai "Treaty Open Skies".
Menurut Ryzhkov, Rusia juga akan melakukan penerbangan pengintaian di wilayah udara Spanyol dan Portugal pada awal Maret 2016 mendatang.
Dalam perjanjian “Open Skies” semua negara yang ikut meneken perjanjian itu berhak menjalankan program pengawasan udara di seluruh wilayah sesama peserta. Dokumen ini ditandatangani pada bulan Maret 1992 untuk membangun kepercayaan setelah Perang Dingin.
Perjanjian itu mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2002, dan saat ini ada 34 negara, termasuk Rusia dan sebagian besar negara-negara NATO yang ikut dalam perjanjian.
Moskow sendiri telah meratifikasi perjanjian itu pada 26 Mei 2001. Dokumen ini memungkinkan peserta untuk secara terbuka mengumpulkan informasi tentang kekuatan dan kegiatan militer masing-masing.
(mas)