Kuburan Massal Korban Kekejaman ISIS Ditemukan di Sinjar
A
A
A
BAGHDAD - Seorang pejabat di Irak mengaku telah menemukan sebuah kuburan massal berisi 110 mayat minoritas Yazidi di Irak Utara. Kuburan massal itu ditemukan di dekat kota Sinjar, setelah pasukan Irak berhasil merebutnya dari ISIS pada bulan November lalu.
Menurut pejabat senior Irak, Mahma Khalil, ini adalah kuburan massal keenam yang ditemukan di atau dekat kota Sinjar. Makam ini terletak sekitar 10 km sebelah barat dari Sinjar, Provinsi Nineveh. Lokasinya dikelilingi oleh bom dan belum berhasil digali.
Jumlah mayat diketahui dari seorang saksi yang selamat dari eksekusi yang dilakukan oleh ISIS seperti dikutip dari laman BBC, Minggu (29/11/2015).
Khalil mengatakan, ini adalah kuburan massal dengan jumlah yang terbesar dari sejumlah kuburan massal yang sebelumnya juga telah ditemukan.
Ia berharap untuk terus menemukan kuburan massal yang menjadi saksi kekejaman ISIS. Karenanya, ia menghimbau kepada organisasi internasional untuk membantu dalam menyusun bukti untuk Mahkamah Internasional atas dugaan genosida yang dilakukan ISIS terhadap kelompok Yazidi.
Kurang dari dua minggu lalu ditemukan kuburan yang diduga berisi sekitar 80 mayat wanita. Para wanita yang menjadi korban itu diduga berusia antara 40 dan 80 tahun. Seorang pejabat menduga, mereka dibantai karena dianggap terlalu tua untuk dijadikan budak dan diperkosa.
Etnis Yazidi adalah etnis minoritas di Irak. Mereka mempraktekan agama yang menggabungkan unsur Zoroastrianisme dan agama Mesopotamia kuno. Keyakinan mereka ini dianggap sesat oleh ISIS.
Menurut pejabat senior Irak, Mahma Khalil, ini adalah kuburan massal keenam yang ditemukan di atau dekat kota Sinjar. Makam ini terletak sekitar 10 km sebelah barat dari Sinjar, Provinsi Nineveh. Lokasinya dikelilingi oleh bom dan belum berhasil digali.
Jumlah mayat diketahui dari seorang saksi yang selamat dari eksekusi yang dilakukan oleh ISIS seperti dikutip dari laman BBC, Minggu (29/11/2015).
Khalil mengatakan, ini adalah kuburan massal dengan jumlah yang terbesar dari sejumlah kuburan massal yang sebelumnya juga telah ditemukan.
Ia berharap untuk terus menemukan kuburan massal yang menjadi saksi kekejaman ISIS. Karenanya, ia menghimbau kepada organisasi internasional untuk membantu dalam menyusun bukti untuk Mahkamah Internasional atas dugaan genosida yang dilakukan ISIS terhadap kelompok Yazidi.
Kurang dari dua minggu lalu ditemukan kuburan yang diduga berisi sekitar 80 mayat wanita. Para wanita yang menjadi korban itu diduga berusia antara 40 dan 80 tahun. Seorang pejabat menduga, mereka dibantai karena dianggap terlalu tua untuk dijadikan budak dan diperkosa.
Etnis Yazidi adalah etnis minoritas di Irak. Mereka mempraktekan agama yang menggabungkan unsur Zoroastrianisme dan agama Mesopotamia kuno. Keyakinan mereka ini dianggap sesat oleh ISIS.
(ian)