Jerman Tangkap Pedagang AK-47 untuk Serangan di Paris
A
A
A
BERLIN - Aparat keamanan Jerman menangkap seorang pedagang senjata yang memasok senapan AK-47 ke para pelaku teror di Paris, Prancis beberapa pekan lalu. Para penyerang membeli senjata itu secara online.
Menurut dokumen yang diserahkan ke Kantor Kejaksaan oleh penyidik, para penyerang Paris diduga memesan empat senapan melalui internet dari pedagang senjata di Jerman pada awal November 2015. Demikian laporan media Jerman, Bild-Zeitung, Jumat (27/11/2015).
Pesanan itu termasuk dua senapan AK-47 buatan China dan dua senapan serbu M70 Zastava produksi Yugoslavia. Empat senjata itu dilaporkan dijual pada tanggal 7 November 2015 untuk pembeli yang berbasis di Paris yang diduga warga keturunan Arab.
Menurut dokumen tersebut, senjata-senjata itu dijual oleh Sascha W., 34, asal Baden-Wurttemberg Magstadt. Pedagang senjata itu telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan sejak Senin lalu.
Jejak pedagang senjata itu terlacak dari telepon dan empat email yang menunjukkan bahwa dia berhubungan dengan warga Paris keturunan Arab.
Sascha W. awalnya ditangkap ketika pemerintah mulai melakukan penyelidikan platform online yang digunakan untuk penjualan senjata ilegal. Menurut polisi, tahanan terlibat sedikitnya delapan kasus perdagangan senjata ilegal dalam periode 14 Agustus-18 November 2015.
Tersangka saat ini ditahan di penjara Stuttgart-Stammheim. Menurut laporan Bild-Zeitung, Jaksa Agung Frankfurt am dan otoritas terkait telah mengambil tindakan hukum terhadap beberapa tersangka yang yang terlibat penjualan senjata api amunisi di toko web ilegal.
Sasha W. didakwa menggunakan toko online "DW Guns” untuk menjual senjata. Jerman sendiri telah meningkatkan pengamanan setelah serangan di Paris 13 November 2015 lalu yang menewaskan 130 orang.
Menurut dokumen yang diserahkan ke Kantor Kejaksaan oleh penyidik, para penyerang Paris diduga memesan empat senapan melalui internet dari pedagang senjata di Jerman pada awal November 2015. Demikian laporan media Jerman, Bild-Zeitung, Jumat (27/11/2015).
Pesanan itu termasuk dua senapan AK-47 buatan China dan dua senapan serbu M70 Zastava produksi Yugoslavia. Empat senjata itu dilaporkan dijual pada tanggal 7 November 2015 untuk pembeli yang berbasis di Paris yang diduga warga keturunan Arab.
Menurut dokumen tersebut, senjata-senjata itu dijual oleh Sascha W., 34, asal Baden-Wurttemberg Magstadt. Pedagang senjata itu telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan sejak Senin lalu.
Jejak pedagang senjata itu terlacak dari telepon dan empat email yang menunjukkan bahwa dia berhubungan dengan warga Paris keturunan Arab.
Sascha W. awalnya ditangkap ketika pemerintah mulai melakukan penyelidikan platform online yang digunakan untuk penjualan senjata ilegal. Menurut polisi, tahanan terlibat sedikitnya delapan kasus perdagangan senjata ilegal dalam periode 14 Agustus-18 November 2015.
Tersangka saat ini ditahan di penjara Stuttgart-Stammheim. Menurut laporan Bild-Zeitung, Jaksa Agung Frankfurt am dan otoritas terkait telah mengambil tindakan hukum terhadap beberapa tersangka yang yang terlibat penjualan senjata api amunisi di toko web ilegal.
Sasha W. didakwa menggunakan toko online "DW Guns” untuk menjual senjata. Jerman sendiri telah meningkatkan pengamanan setelah serangan di Paris 13 November 2015 lalu yang menewaskan 130 orang.
(mas)