Rusia Balas Dendam pada Turki dengan Senjata Ekonomi
A
A
A
MOSKOW - Rusia meluncurkan “serangan” balas dendam atas penembakan pesawat jet pembom Su-24 Rusia oleh pesawat tempur F-16 Turki. Rusia memilih menggunakan “senjata” ekonomi untuk balas dendam pada Turki.
Perdana Menteri (PM) Rusia, Dmitry Medvedev, seperti dilansir Reuters, Jumat (27/11/2015) telah mengeluarkan perintah agar menteri-menteri pemerintah Rusia menyusun langkah-langkah pembalasan ekonomi terhadap Turki.
Kementerian Pertanian Rusia telah mengumumkan untuk mengontrol ketat impor pangan dan pertanian dari Turki. Pengumuman itu muncul di situs Kementerian Pertanian Rusia.”Akan ada pemeriksaan tambahan di perbatasan dalam menanggapi apa yang dikatakan sebagai pelanggaran berulang standar Rusia oleh produsen Turki,” bunyi pernyataan kementerian itu.
Menteri Pertanian Rusia, Alexander Tkachev, mengatakan bahwa sekitar 15 persen dari produk pertanian Turki gagal memenuhi standar Rusia.
Sedangkan Menteri Pembangunan Ekonomi Rusia, Alexey Ulyukaev, melalui Twitter, menulis bahwa sebuah pipa gas dan pembangkit listrik tenaga nuklir Akkuyu, yang merupakan investasi bersama Rusia dan Turki juga jadi target.
Beberapa operator tur Rusia juga akan membatasi perjalanan ke Turki sebagai tujuan wisatawan Rusia.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menolak minta maaf kepada Rusia atas penembakan pesawat jet pembom Su-24 Rusia. Dia menegaskan, pesawat tempur Rusia yang bersalah, karena melanggar wilayah udara Turki.
Menurut Erdogan, Rusia telah menipu dengan dalih pesawat tempur itu beroperasi memerangi ISIS di perbatasan Turki dan Suriah. “Tidak ada Daesh (ISIS) di daerah di mana pesawat Rusia itu terbang,” katanya kepada CNN. ”Jangan menipu kita! Kita tahu lokasi dari Daesh.”
Perdana Menteri (PM) Rusia, Dmitry Medvedev, seperti dilansir Reuters, Jumat (27/11/2015) telah mengeluarkan perintah agar menteri-menteri pemerintah Rusia menyusun langkah-langkah pembalasan ekonomi terhadap Turki.
Kementerian Pertanian Rusia telah mengumumkan untuk mengontrol ketat impor pangan dan pertanian dari Turki. Pengumuman itu muncul di situs Kementerian Pertanian Rusia.”Akan ada pemeriksaan tambahan di perbatasan dalam menanggapi apa yang dikatakan sebagai pelanggaran berulang standar Rusia oleh produsen Turki,” bunyi pernyataan kementerian itu.
Menteri Pertanian Rusia, Alexander Tkachev, mengatakan bahwa sekitar 15 persen dari produk pertanian Turki gagal memenuhi standar Rusia.
Sedangkan Menteri Pembangunan Ekonomi Rusia, Alexey Ulyukaev, melalui Twitter, menulis bahwa sebuah pipa gas dan pembangkit listrik tenaga nuklir Akkuyu, yang merupakan investasi bersama Rusia dan Turki juga jadi target.
Beberapa operator tur Rusia juga akan membatasi perjalanan ke Turki sebagai tujuan wisatawan Rusia.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menolak minta maaf kepada Rusia atas penembakan pesawat jet pembom Su-24 Rusia. Dia menegaskan, pesawat tempur Rusia yang bersalah, karena melanggar wilayah udara Turki.
Menurut Erdogan, Rusia telah menipu dengan dalih pesawat tempur itu beroperasi memerangi ISIS di perbatasan Turki dan Suriah. “Tidak ada Daesh (ISIS) di daerah di mana pesawat Rusia itu terbang,” katanya kepada CNN. ”Jangan menipu kita! Kita tahu lokasi dari Daesh.”
(mas)