Buah Simalakama Otak Teror Paris
A
A
A
PARIS - Nasib Salah Abdeslam benar-benar sial. Sosok yang disebut sebagai salah satu otak teror Paris itu kini tak lagi memiliki pelindung, ia tak ubahnya memakan buah simalakama. Abdeslam tak hanya diburu aparat, tapi juga ISIS.
Di satu sisi, Abdeslam terus berusaha lari dari kejaran polisi di seluruh Eropa. Di sisi lain, pria asal Belgia itu juga harus menghindari dari kejaran simpatisan ISIS, pihak yang dulu mendukungnya untuk melakukan serangan di Paris.
Keterangan tersebut disampaikan pengacara keluarga Abdselam, Nathalie Gallant. Sang Pengacara mengatakan, saat ini Abdesalam mungkin bukan hanya menjadi target polisi Eropa, tapi juga ISIS. Pasalnya, Abdeslam melarikan diri saat seluruh anggota kelompoknya tewas atau tertangkap polisi di Eropa.
"Dalam kasus apapun, dia tidak meledakkan dirinya ketika teror di Paris terjadi. Jika dia bertugas sebagai pembantu, ini berarti bahwa ia telah menyerah pada satu titik. Dengan demikian, ia menjadi target untuk ISIS, polisi Belgia dan Eropa," ucap Gallant, seperti dilansir Sputnik pada Senin (23/11).
Polisi Belgia dikabarkan telah menangkap orang-orang yang memiiki hubungan dengan Abdeslam, termasuk sang adik untuk bisa menangkap dirinya. Keluarga Abdeslam sendiri sebelumnya dalam sebuah pernyataan telah meminta pria 27 tahun untuk segera menyerahkan diri.
Di satu sisi, Abdeslam terus berusaha lari dari kejaran polisi di seluruh Eropa. Di sisi lain, pria asal Belgia itu juga harus menghindari dari kejaran simpatisan ISIS, pihak yang dulu mendukungnya untuk melakukan serangan di Paris.
Keterangan tersebut disampaikan pengacara keluarga Abdselam, Nathalie Gallant. Sang Pengacara mengatakan, saat ini Abdesalam mungkin bukan hanya menjadi target polisi Eropa, tapi juga ISIS. Pasalnya, Abdeslam melarikan diri saat seluruh anggota kelompoknya tewas atau tertangkap polisi di Eropa.
"Dalam kasus apapun, dia tidak meledakkan dirinya ketika teror di Paris terjadi. Jika dia bertugas sebagai pembantu, ini berarti bahwa ia telah menyerah pada satu titik. Dengan demikian, ia menjadi target untuk ISIS, polisi Belgia dan Eropa," ucap Gallant, seperti dilansir Sputnik pada Senin (23/11).
Polisi Belgia dikabarkan telah menangkap orang-orang yang memiiki hubungan dengan Abdeslam, termasuk sang adik untuk bisa menangkap dirinya. Keluarga Abdeslam sendiri sebelumnya dalam sebuah pernyataan telah meminta pria 27 tahun untuk segera menyerahkan diri.
(esn)