Obama: China Harus Hentikan Reklamasi di Laut China Selatan
A
A
A
MANILA - Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama mengatakan, China harus menghentikan reklamasi lahan di Laut China Selatan. Obama juga kembali menegaskan komitmen Washington untuk pertahanan dan keamanan Filipina, salah satu pihak yang bersengketa dengan China atas klaim sepihak Laut China Selatan.
Hal itu diungkapkan Obama setelah setelah bertemu dengan Presiden Filipina, Benigno Aquino disela-sela pertemuan puncak Asia Pasifik di Manila, seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (18/11/2015).
Obama juga mengatakan, ia melihat prospek ke depan untuk bekerjasama dengan semua pihak yang bersengketa di Laut China Selatan untuk menyelesaikan perselisihan diantara mereka.
China telah mengklaim secara sepihak bahwa Laut China Selatan adalah wilayah teritorial mereka. Negeri Tirai Bambu itu bahkan membangun Kepulaun Spratly, yang merupakan sekumpulan pulau buatan di wilayah itu.
Terang saja hal ini mendapat tentangan dari sejumlah negara yang mempunyai kepentingan di wilayah itu, macam Filipina, Malaysia, dan sejumlah negara ASEAN lainnya.
AS sendiri menentang klaim China tersebut dan sempat mengirimkan patroli lautnya ke wilayah Laut China Selatan dengan alasan kebebasan bernavigasi di laut lepas. Hal ini membuat China berang dan sempat mengirimkan kapal perangnya untuk memantau kapal perang AS.
Hal itu diungkapkan Obama setelah setelah bertemu dengan Presiden Filipina, Benigno Aquino disela-sela pertemuan puncak Asia Pasifik di Manila, seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (18/11/2015).
Obama juga mengatakan, ia melihat prospek ke depan untuk bekerjasama dengan semua pihak yang bersengketa di Laut China Selatan untuk menyelesaikan perselisihan diantara mereka.
China telah mengklaim secara sepihak bahwa Laut China Selatan adalah wilayah teritorial mereka. Negeri Tirai Bambu itu bahkan membangun Kepulaun Spratly, yang merupakan sekumpulan pulau buatan di wilayah itu.
Terang saja hal ini mendapat tentangan dari sejumlah negara yang mempunyai kepentingan di wilayah itu, macam Filipina, Malaysia, dan sejumlah negara ASEAN lainnya.
AS sendiri menentang klaim China tersebut dan sempat mengirimkan patroli lautnya ke wilayah Laut China Selatan dengan alasan kebebasan bernavigasi di laut lepas. Hal ini membuat China berang dan sempat mengirimkan kapal perangnya untuk memantau kapal perang AS.
(ian)