Pasca Teror Paris, Prancis Tangkap 100 Lebih Tersangka Ekstrimis
A
A
A
PARIS - Lebih dari 104 tersangka ekstrimis menjadi sasaran gelombang penggerebekan yang dilakukan oleh polisi Prancis di sejumlah kota, seperti Strasbourg, Lille, Lyon, Marseille, Grenoble dan Toulouse.
Para tersangka tersebut ditangkap di 128 alamat dalam operasi penggerebekan yang menargetkan para ekstrimis. Dalam operasi itu, pihak kepolisian Prancis menangkap 23 orang dan menemukan 31 senjata, termasuk peluncur roket.
"Ini hanya awal, operasi ini akan terus dilakukan. Ini adalah respon dari Negara yang besar ini. Orang yang menargetkan negara ini, maka Negara ini akan menangkapnya dan tidak akan memaafkannya," kata Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve, seperti dikutip dari laman Mirror, Selasa (17/11/2015).
Presiden Prancis, Francois Hollande, sebelumnya telah menyatakan perang dengan ISIS. Mereka pun langsung menggempur jantung ISIS, Raqqa, dengan sejumlah pemboman.
ISIS mengklaim sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan teroris di Paris yang terjadi pada Jumat malam. Serangan yang dilakukan di enam tempat dalam waktu yang hampir bersamaan itu menewaskan 100 orang lebih dan melukan ratusan orang lainnya.
Para tersangka tersebut ditangkap di 128 alamat dalam operasi penggerebekan yang menargetkan para ekstrimis. Dalam operasi itu, pihak kepolisian Prancis menangkap 23 orang dan menemukan 31 senjata, termasuk peluncur roket.
"Ini hanya awal, operasi ini akan terus dilakukan. Ini adalah respon dari Negara yang besar ini. Orang yang menargetkan negara ini, maka Negara ini akan menangkapnya dan tidak akan memaafkannya," kata Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve, seperti dikutip dari laman Mirror, Selasa (17/11/2015).
Presiden Prancis, Francois Hollande, sebelumnya telah menyatakan perang dengan ISIS. Mereka pun langsung menggempur jantung ISIS, Raqqa, dengan sejumlah pemboman.
ISIS mengklaim sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan teroris di Paris yang terjadi pada Jumat malam. Serangan yang dilakukan di enam tempat dalam waktu yang hampir bersamaan itu menewaskan 100 orang lebih dan melukan ratusan orang lainnya.
(ian)