Pembantai di Teater Bataclan Paris: Ini untuk Suriah!
A
A
A
PARIS - Salah satu pria bersenjata yang membantai ratusan orang secara satu per satu dengan senapan mesin di gedung Teater Bataclan, Paris, menyebut serangan itu terkait krisis Suriah.
Pembantaian di gedung teater lokasi konser musik rock itu merupakan satu dari sekitar enam rentetan teror mengerikan di Paris yang menewaskan sekitar 140 orang.
(Baca: Teror Paris, Ratusan Orang di Teater Bataclan Dibantai Satu-satu)
Salah satu saksi di dalam gedung Teater Bataclan menceritakan bagaimana orang-orang bersenjata menyerbu masuk. Menurut saksi yang berbicara dalam kondisi anonim, mengatakan para pria bersenjata meneriakkan takbir.“Ini untuk Suriah!,” teriak salah satu pembantai di gedung teater yang ditirukan saksi, sebagaimana dikutip Daily Mirror, Sabtu (14/11/2015).
Rentetan serangan di Paris ini merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II dan merupakan serangan berdarah setelah pembantaian di kantor majalah Charlie Hebdo pada bulan Januari lalu.
“Orang-orang datang dan mulai menembak. Semua orang jatuh ke lantai. Itu adalah neraka. Saya membawa ibu saya, dan kami bersembunyi. Seseorang yang dekat kita mengatakan mereka telah pergi, jadi kami berlari keluar. Saya hanya memikirkan untuk melarikan diri. Kami keluar sekarang. Orang masih di dalam. Ini adalah mimpi buruk, mimpi buruk,” tutur saksi mata lainnya.
Seorang mahasiswa bernama Gilles Avel yang keluar dengan teman-teman dari gedung Teater Bataclan, tempat digelarnya konser band rock asal Amerika Serikat (AS) juga berbagi cerita menyedihkan itu. ”Kami semua ketakutan dan telah diberitahu untuk menjauh secepat mungkin. Ada tembakan dan kemudian banyak orang berjalan,” katanya.
Seorang saksi Andrew Smith menulis Twitter; ”Sandera dari teater telah dibebaskan dan berjalan menyusuri lorong. Beberapa secara harfiah gemetar ketakutan. Mereka saling berpelukan. Satu orang pingsan.”
”Saya melihat korban pergi lewat jendela depan kami dan saya mulai marah. Beberapa orang dengan tandu sedang didorong melewati kami. Ada luka tembak di dada,” lanjut Smith.
Pembantaian di gedung teater lokasi konser musik rock itu merupakan satu dari sekitar enam rentetan teror mengerikan di Paris yang menewaskan sekitar 140 orang.
(Baca: Teror Paris, Ratusan Orang di Teater Bataclan Dibantai Satu-satu)
Salah satu saksi di dalam gedung Teater Bataclan menceritakan bagaimana orang-orang bersenjata menyerbu masuk. Menurut saksi yang berbicara dalam kondisi anonim, mengatakan para pria bersenjata meneriakkan takbir.“Ini untuk Suriah!,” teriak salah satu pembantai di gedung teater yang ditirukan saksi, sebagaimana dikutip Daily Mirror, Sabtu (14/11/2015).
Rentetan serangan di Paris ini merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II dan merupakan serangan berdarah setelah pembantaian di kantor majalah Charlie Hebdo pada bulan Januari lalu.
“Orang-orang datang dan mulai menembak. Semua orang jatuh ke lantai. Itu adalah neraka. Saya membawa ibu saya, dan kami bersembunyi. Seseorang yang dekat kita mengatakan mereka telah pergi, jadi kami berlari keluar. Saya hanya memikirkan untuk melarikan diri. Kami keluar sekarang. Orang masih di dalam. Ini adalah mimpi buruk, mimpi buruk,” tutur saksi mata lainnya.
Seorang mahasiswa bernama Gilles Avel yang keluar dengan teman-teman dari gedung Teater Bataclan, tempat digelarnya konser band rock asal Amerika Serikat (AS) juga berbagi cerita menyedihkan itu. ”Kami semua ketakutan dan telah diberitahu untuk menjauh secepat mungkin. Ada tembakan dan kemudian banyak orang berjalan,” katanya.
Seorang saksi Andrew Smith menulis Twitter; ”Sandera dari teater telah dibebaskan dan berjalan menyusuri lorong. Beberapa secara harfiah gemetar ketakutan. Mereka saling berpelukan. Satu orang pingsan.”
”Saya melihat korban pergi lewat jendela depan kami dan saya mulai marah. Beberapa orang dengan tandu sedang didorong melewati kami. Ada luka tembak di dada,” lanjut Smith.
(mas)