Badan Intelijen Jerman Memata-matai FBI
A
A
A
BERLIN - Stasiun radio Jerman, RBB-Inforadio melaporkan, Badan Intelijen negara itu telah memata-matai perusahaan senjata dan Biro Investigasi Amerika Serikat (AS), FBI.
Laporan itu didasarkan pernyataan seorang sumber yang mengaku sebagai agen mata-mata badan intelijen Jerman, BND. Selain itu, menurut sang sumber, Jerman juga menyadap komunikasi Mahkamah Pidana Internasional di Den Haag, Organisasi Kesehatan Dunia, dan Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius.
Bahkan, seorang diplomat asal Jerman yang mengepalai misi pengamat Uni Eropa untuk Georgia tahun 2008-2011 juga menjadi target aksi spionase BND, seperti dikutip dari laman CBS News, Kamis (12/11/2015).
Terkait hal tersebut, para anggota parlemen Jerman yang mengawasi pekerjaan BND akan melakukan penyelidikan. Pasalnya, apa yang dilakukan oleh BND telah melampaui batas-batas hukum.
Sebelumnya, pada hari Senin, juru bicara pemerintah Steffen Seibert mengatakan kepada wartawan bahwa aksi spionase politik terhadap negara-negara yang menjadi mitra Jerman bukanlah bagian dari pekerjaan BND.
Pada bulan Juli lalu, situs WikiLeaks mempublikasikan dua daftar nomor telepon Jerman yang diklaim menjadi badan keamanan nasional AS, NSA, sebagai target pengawasan orang terdekat kanselir Jerman, Angela Merkel.
Laporan itu didasarkan pernyataan seorang sumber yang mengaku sebagai agen mata-mata badan intelijen Jerman, BND. Selain itu, menurut sang sumber, Jerman juga menyadap komunikasi Mahkamah Pidana Internasional di Den Haag, Organisasi Kesehatan Dunia, dan Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius.
Bahkan, seorang diplomat asal Jerman yang mengepalai misi pengamat Uni Eropa untuk Georgia tahun 2008-2011 juga menjadi target aksi spionase BND, seperti dikutip dari laman CBS News, Kamis (12/11/2015).
Terkait hal tersebut, para anggota parlemen Jerman yang mengawasi pekerjaan BND akan melakukan penyelidikan. Pasalnya, apa yang dilakukan oleh BND telah melampaui batas-batas hukum.
Sebelumnya, pada hari Senin, juru bicara pemerintah Steffen Seibert mengatakan kepada wartawan bahwa aksi spionase politik terhadap negara-negara yang menjadi mitra Jerman bukanlah bagian dari pekerjaan BND.
Pada bulan Juli lalu, situs WikiLeaks mempublikasikan dua daftar nomor telepon Jerman yang diklaim menjadi badan keamanan nasional AS, NSA, sebagai target pengawasan orang terdekat kanselir Jerman, Angela Merkel.
(ian)