Perwakilan Pemberontak Suriah Akan Berdialog dengan Rusia
A
A
A
MOSKOW - Perwakilan pemberontak Suriah, yakni Tentara Pembebasan Suriah (FSA), telah setuju untuk bertemu dengan perwakilan dari Kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri Rusia di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada akhir pekan depan.
"Kesepakatan awal dicapai dari pertemuan 28 Brigade FSA di pinggiran kota Damaskus, Qunaitra, Hama, dan pinggiran barat Homs, serta front di utara dari pinggiran kota Aleppo dan Idlib dengan perwakilan Kementerian Luar Negeri Rusia dan Kementerian Pertahan Rusia," ujar koordintaor pertemuan, Mahmoud Afandi.
"Pertemuan kemungkinan akan dilakukan di Abu Dhabi pada akhir minggu mendatang," lanjut Afandi, yang juga menjabat sebagai sekretaris Gerakan Diplomasi Populer, seperti dikutip dari Sputniknews, Kamis (5/11/2015).
Menurut Afandi, pertemuan tersebut akan membahas mengenai isu-isu untuk mengintensifkan kerja pusat operasi gabungan yang telah disepakati di Moskow sebelumnya. Nantinya, pusat operasi gabungan ini akan diarahkan pada pertempuran menghadapi ISIS dan Front al-Nusra, serta mencari solusi politik setelah ISIS dikalahkan.
Afandi juga mengatakan, dalam kesempatan itu akan dibahas pula isu mengenai janji Rusia untuk melindung FSA dari tentara Suriah. Sebab, untuk menyatukan keduanya tampaknya tidak mungkin. Sebelumnya, FSA membantah telah melakukan pertemuan dengan pihak Rusia pada akhir bulan lalu.
"Tidak ada hal seperti ini, yang terjadi di tubuh pasukan pembebasan Suriah (FSA). Tidak mungkin bagi kami untuk pergi ke Moskow dan berdialog dengan dengan mereka. Kami tidak ingin bantuan mereka," ujar juru bicara kelompok pemberontak di Suriah selatan, Seif al-Sham. (Baca juga: Pemberontak Suriah Bantah Kirim Perwakilan ke Moskow)
"Kesepakatan awal dicapai dari pertemuan 28 Brigade FSA di pinggiran kota Damaskus, Qunaitra, Hama, dan pinggiran barat Homs, serta front di utara dari pinggiran kota Aleppo dan Idlib dengan perwakilan Kementerian Luar Negeri Rusia dan Kementerian Pertahan Rusia," ujar koordintaor pertemuan, Mahmoud Afandi.
"Pertemuan kemungkinan akan dilakukan di Abu Dhabi pada akhir minggu mendatang," lanjut Afandi, yang juga menjabat sebagai sekretaris Gerakan Diplomasi Populer, seperti dikutip dari Sputniknews, Kamis (5/11/2015).
Menurut Afandi, pertemuan tersebut akan membahas mengenai isu-isu untuk mengintensifkan kerja pusat operasi gabungan yang telah disepakati di Moskow sebelumnya. Nantinya, pusat operasi gabungan ini akan diarahkan pada pertempuran menghadapi ISIS dan Front al-Nusra, serta mencari solusi politik setelah ISIS dikalahkan.
Afandi juga mengatakan, dalam kesempatan itu akan dibahas pula isu mengenai janji Rusia untuk melindung FSA dari tentara Suriah. Sebab, untuk menyatukan keduanya tampaknya tidak mungkin. Sebelumnya, FSA membantah telah melakukan pertemuan dengan pihak Rusia pada akhir bulan lalu.
"Tidak ada hal seperti ini, yang terjadi di tubuh pasukan pembebasan Suriah (FSA). Tidak mungkin bagi kami untuk pergi ke Moskow dan berdialog dengan dengan mereka. Kami tidak ingin bantuan mereka," ujar juru bicara kelompok pemberontak di Suriah selatan, Seif al-Sham. (Baca juga: Pemberontak Suriah Bantah Kirim Perwakilan ke Moskow)
(ian)