China pada AS: Setop Provokasi!
A
A
A
BEIJING - China kian gerah dengan sikap Amerika Serikat (AS) terkait isu Laut China Selatan. Terlebih, setelah AS secara terang-terangan menyatakan akan kembali mengirimkan kapal Angkatan Laut mereka untuk berpatroli di Laut China Selatan.
Untuk itu, China mendesak AS untuk segera menghentikan provokasi lebih lanjut di Laut China Selatan. "Kami mendesak Amerika Serikat untuk tidak mengambil tindakan apapun yang mengancam kedaulatan dan keamanan China," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying.
Menurutnya, China akan terus memantau situasi di Laut China Selatan dan bersikap tegas atas setiap provokasi yang dilakukan AS. "Kami akan dengan tegas menanggapi provokasi disengaja dari negara manapun," kata Chunying pada konferensi pers reguler, Selasa (3/11), seperti dikutip dari Xinhua.
Pernyataan Chunying ini menanggapi komentar Deputi Penasihat Keamanan Nasional AS, Ben Rhodes, yang mengaku akan ada pergerakan lebih besar dari militer AS di wilayah tersebut atas nama kebebasan bernavigasi di bawah naungan hukum internasional.
Hua mengatakan, China selalu menghormati dan menjaga kebebasan navigasi dari berbagai negara sesuai dengan hukum internasional. Tetapi, China sangat menentang negara manapun yang menggunakan ini sebagai alasan untuk merusak kedaulatan dan keamanan China.
Untuk itu, China mendesak AS untuk segera menghentikan provokasi lebih lanjut di Laut China Selatan. "Kami mendesak Amerika Serikat untuk tidak mengambil tindakan apapun yang mengancam kedaulatan dan keamanan China," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying.
Menurutnya, China akan terus memantau situasi di Laut China Selatan dan bersikap tegas atas setiap provokasi yang dilakukan AS. "Kami akan dengan tegas menanggapi provokasi disengaja dari negara manapun," kata Chunying pada konferensi pers reguler, Selasa (3/11), seperti dikutip dari Xinhua.
Pernyataan Chunying ini menanggapi komentar Deputi Penasihat Keamanan Nasional AS, Ben Rhodes, yang mengaku akan ada pergerakan lebih besar dari militer AS di wilayah tersebut atas nama kebebasan bernavigasi di bawah naungan hukum internasional.
Hua mengatakan, China selalu menghormati dan menjaga kebebasan navigasi dari berbagai negara sesuai dengan hukum internasional. Tetapi, China sangat menentang negara manapun yang menggunakan ini sebagai alasan untuk merusak kedaulatan dan keamanan China.
(esn)