Oposisi dan Pemberontak Suriah Tolak Ide Iran Soal Pemerintahan Transisi

Jum'at, 30 Oktober 2015 - 19:19 WIB
Oposisi dan Pemberontak...
Oposisi dan Pemberontak Suriah Tolak Ide Iran Soal Pemerintahan Transisi
A A A
DAMASKUS - Kelompok oposisi dan pemberontak Suriah menolak ide transisi yang usulkan oleh Iran. Menurut mereka, rakyat Suriah akan marah jika Bashar al-Assad masih berada di dalam kekuasaan, karena ia adalah akar permasalahan dan jajak pendapat nasional akan mustahil digelar.

Sebelumnya, Iran meminta diberlakukannya masa transisi selama enam bulan di Suriah. Pada akhir masa itu, masa depan Bashar al-Assad akan diputuskan dalam pemilu.

Anggota Koalisi Nasional Suriah yang didukung oleh Barat, George Sabra, secara terang-terangan menolak gagasan itu. Menurutnya, Assad telah menyerang penduduk Suriah dan menimbulkan pemberontakan.

"Bashar al-Assad dan rezimnya adalah akar dari terorisme di Suriah," katanya. "Saya pikir apa yang terjadi di Wina hari ini adalah karnaval negara Timur Tengah. Membuat pernyataan untuk memenuhi kepentingan mereka dan bukan untuk menyelesaikan masalah yang sebenarnya di Suriah," tambahnya seperti dikutip dari laman Reuters, Jumat (30/10/2015).

Penolakan yang sama juga diungkapkan oleh komandan pasukan pemberontak, Ahmed al-Seoud, dari Divisi 13. "Dalam bayangan anarki saat ini, tidak akan ada pemilu, karena itu kami menolaknya," tegasnya.

Saat ini, hampir 12 negara termasuk Iran, Amerika Serikat dan Rusia, bertemu di Wina, Austria, untuk melakukan pembicaraan yang bertujuan mencari solusi untuk lebih dari empat tahun perang saudara di Suriah.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5378 seconds (0.1#10.140)