ISIS Raup USD 50 Juta per Bulan dari Penyelundupan Minyak

Sabtu, 24 Oktober 2015 - 20:46 WIB
ISIS Raup USD 50 Juta...
ISIS Raup USD 50 Juta per Bulan dari Penyelundupan Minyak
A A A
DAMASKUS - Kelompok militan ISIS dikabarkan mendapatkan pemasukan setidaknya hingga USD50 juta per bulan dari penjualan ilegal minyak mentah dari ladang minyak yang berhasil mereka kuasai. Kelompok ekstrimis ini menjual 'emas hitam' dengan harga yang sangat rendah.

Seperti dikutip laman Russia Today dari Associated Press, Sabtu (24/10/2015), ISIS menjual minyak mentah dengan harga USD35 per barel meski terkadang lebih rendah USD10 per barel. Para militan mengangkut minyak tersebut menggunakan kapal tanker kecil karena takut terkena serangan udara. Begitu pengakuan empat pejabat intelijen Irak kepada AP.

Menurut anggota komite energi parlemen Irak dan mantan Menteri Peminyakan Irak, ISIS telah melakukan penyulingan minyak mentah hingga 30.000 barel per hari dari ladang minyak di Suriah. Sedangkan di ladang minyak Irak, mereka mampu menyuling minyak mentah hingga 10.000-20.000 barel per hari.

Untuk diketahui, ISIS menguasai 253 sumur minyak di Suriah dimana 161-nya telah dioperasionalkan. Mereka juga mempunyai 275 insinyur dan 1.107 pekerja terlibat dalam pemeliharaan sumur minyak tersebut. Mereka bahkan diyakini telah mempekerjakan seorang pejabat senior perusahaan minyak Irak.

Secara keseluruhan, ISIS mampu mengantongi USD40-50 juta per bulan dari hasil penjualan minyak. Bahkan laporan dari Diwan al-Rakaaes ISIS, sejenis Kementerian Keuangan, pada bulan April lalu mereka memperoleh sekitar USD46.700.000.

Sedangkan menurut seorang pejabat Departemen Keuangan Amerika Serikat, Daniel Glaser, pendapatan ISIS dari perdagangan minyak ilegal mereka mencapai USD500 juta per tahun.

Laporan mengenai kegiatan sumber keuangan ISIS ini bukan yang pertama kalinya. Sebelumnya, situs Financial Times juga menyatakan jika ISIS menyimpan dana hingga ratusan juta dolar dari bisnis perminyakan ini. (Baca juga: Gempuran AS Tak Membuat Finansial ISIS Hancur)
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1720 seconds (0.1#10.140)