Foto di Instagram Dianggap Porno, Guru Cantik AS Menolak Dipecat
A
A
A
SANPETE - Seorang guru cantik di Amerika Serikat (AS) bernama Mindi Jensen, diprotes para orangtua siswa setelah melihat foto-foto bikininya di Instagram yang dianggap porno. Jensen pun diberi opsi pihak sekolah untuk membuat akun Instagram yang bersifat privasi atau dipecat dari pekerjaannya sebagai guru.
Namun, Jensen menolak dipecat. Guru sekolah di Sanpete itu berjuang keras meyakinkan foto-foto di Instagramnya bahwa itu foto atletis, yakni foto ketika dia menjalankan aktivitasnya sebagai binaragawati.
Untuk membuktikan fotonya itu bukan foto seronok, Jensen menantang kepala sekolah menghubungi para perempuan yang menganggumi foto-fotonya sebagai foto inspiratif.
Jensen yang sudah bercerai diketahui menjadi model kebugaran, sehingga dia tidak akan menuruti opsi pihak sekolah sampai akhirnya pihak sekolah mencabut ultimatum untuk memecatnya.
“Mengapa saya mengambil gambar ini, saya mendapatkan komentar dan pesan bahwa itu inspiratif untuk mereka dan itu cerita para perempuan soal saya,” katanya.
”Jika saya menyimpannya untuk pribadi, itu tidak akan mencapai pada orang-orang yang mungkin perlu dan mengerti soal saya,” lanjut dia, seperti dikutip Daily Mirror, semalam.
Sementara itu, pihak North Sanpete Middle School, dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa sekolah juga akan menjadi pemandu pelatihan bagi siswa soal penggunaan internet yang sesuai.
Namun, Jensen menolak dipecat. Guru sekolah di Sanpete itu berjuang keras meyakinkan foto-foto di Instagramnya bahwa itu foto atletis, yakni foto ketika dia menjalankan aktivitasnya sebagai binaragawati.
Untuk membuktikan fotonya itu bukan foto seronok, Jensen menantang kepala sekolah menghubungi para perempuan yang menganggumi foto-fotonya sebagai foto inspiratif.
Jensen yang sudah bercerai diketahui menjadi model kebugaran, sehingga dia tidak akan menuruti opsi pihak sekolah sampai akhirnya pihak sekolah mencabut ultimatum untuk memecatnya.
“Mengapa saya mengambil gambar ini, saya mendapatkan komentar dan pesan bahwa itu inspiratif untuk mereka dan itu cerita para perempuan soal saya,” katanya.
”Jika saya menyimpannya untuk pribadi, itu tidak akan mencapai pada orang-orang yang mungkin perlu dan mengerti soal saya,” lanjut dia, seperti dikutip Daily Mirror, semalam.
Sementara itu, pihak North Sanpete Middle School, dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa sekolah juga akan menjadi pemandu pelatihan bagi siswa soal penggunaan internet yang sesuai.
(mas)