Joe Biden Tak Nyapres, Hillary Clinton Diuntungkan

WASHINGTON - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, memutuskan untuk tidak mencalonkan diri sebagai presiden AS 2016. Keputusan wakil Barack Obama itu menguntungkan Hillary Clinton, calon presiden (Capres) yang sama-sama dari Partai Demokrat.

Bidden memutuskan tidak nyapres setelah mengalami kebingungan selama berbulan-bulan. Padahal, dia selama ini mendapat dukungan penuh dari Presiden Obama.

Joe Biden menyamapaikan hal itu di Rose Garden, Gedung Putih, di sela-sela acara berkabung atas kematian putranya, Beau. Menurutnya, maju sebagai Capres AS 2016 tidak sesuai kalender politiknya.

Kendati demikian, Biden mengakui bahwa keluarganya secara emosional sejatinya siap berkampanye untuk dirinya. Bagi keluarganya, momen pemilihan presiden sebenarnya jadi peluang untuk mewujudkan ambisinya sebagai bintang politik.

”Sayangnya, saya percaya kita keluar dari waktu,” kata Biden, diapit oleh istrinya, Jill, dan Presiden Obama. Tidak majunya Biden akan menyisakan dua Capres kuat dari Partai Demokrat, yaitu Hillary Clinton dan Sanders Vermont.

Hillary menghargai keputusan Biden. Mantan Menteri Luar Negeri AS di era Obama itu memuji Biden yang pantang menyerah merealisasikan janjinya untuk AS.”Ia berharap ia akan selalu berada di garis depan, selalu berjuang untuk kita semua,” kata Hillary, yang mengaku berbicara via telepon dengan Biden.

Meski tidak nyapres, Biden mengecam peran uang besar dalam politik. Capres AS lain dari Partai Republik, Donald Trump, juga memuji Biden yang telah mengambil keputusan politik seperti itu.

”Saya pikir Joe Biden membuat keputusan yang tepat untuk dia dan keluarganya. Secara pribadi, saya lebih suka bertanding melawan Hillary karena rekama jejaknya sangat buruk,” kata Donald Trump, seperti dikutip Reuters, Kamis (22/10/2015).