Obama Mengaku Tak Percaya pada Pemberontak Suriah
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) akhirnya mengakui, bahwa sebenarnya dia memiliki keraguan pada pemberontak Suriah, dan sudah skeptis mengenai program pelatihan untuk pemberontak Suriah. AS setidaknya menggelontorkan dana USD 550 juta untuk melatih 5.000 pemberontak Suriah.
"Saya sudah skeptis dengan gagasan, bahwa kami akan efektif menciptakan tentara proxy di dalam Suriah," kata Obama dalam sebuah wawacara dengan media setempat, merujuk pada pasukan pemberontak Suriah.
"Tujuan saya adalah mencoba untuk menguji proposisi, apakah kita dapat melatih dan melengkapi oposisi moderat yang bersedia untuk melawan ISIS?" tanya Obama, seperti dilansir Russia Today pada Selasa (13/10).
Dari ribuan pasukan pemberontak yang sudah dilatih AS, baru beberapa puluh atau ratus saja yang kembali ke Suriah untuk berperang di sana. Dari puluhan atau ratusan tersebut, Obama mengakui hanya empat atau lima pemberontak saja yang memenuhi ekspektasi mereka, selebihnya justru menjalin kersama dengan al-Nusra.
Ketika disinggung mengapa Obama tetap memberikan persetujuan kepada program tersebut, padahal dirinya sudah ragu sejak awal, Obama menuturkan, pihaknya hanya berusaha untuk mencari sesuatu yang berbeda dalam melakukan perlawanan terhadap ISIS, dan juga mungkin Bashar al-Assad.
"Kami berusaha untuk melakukan sesuatu yang berbeda, dan alasan lainnya adalah karena kita juga memiliki mitra di darat yang sudah kita investiasikan dan tertarik melihat beberapa macam resolusi untuk masalah ini," ucapnya.
"Saya sudah skeptis dengan gagasan, bahwa kami akan efektif menciptakan tentara proxy di dalam Suriah," kata Obama dalam sebuah wawacara dengan media setempat, merujuk pada pasukan pemberontak Suriah.
"Tujuan saya adalah mencoba untuk menguji proposisi, apakah kita dapat melatih dan melengkapi oposisi moderat yang bersedia untuk melawan ISIS?" tanya Obama, seperti dilansir Russia Today pada Selasa (13/10).
Dari ribuan pasukan pemberontak yang sudah dilatih AS, baru beberapa puluh atau ratus saja yang kembali ke Suriah untuk berperang di sana. Dari puluhan atau ratusan tersebut, Obama mengakui hanya empat atau lima pemberontak saja yang memenuhi ekspektasi mereka, selebihnya justru menjalin kersama dengan al-Nusra.
Ketika disinggung mengapa Obama tetap memberikan persetujuan kepada program tersebut, padahal dirinya sudah ragu sejak awal, Obama menuturkan, pihaknya hanya berusaha untuk mencari sesuatu yang berbeda dalam melakukan perlawanan terhadap ISIS, dan juga mungkin Bashar al-Assad.
"Kami berusaha untuk melakukan sesuatu yang berbeda, dan alasan lainnya adalah karena kita juga memiliki mitra di darat yang sudah kita investiasikan dan tertarik melihat beberapa macam resolusi untuk masalah ini," ucapnya.
(esn)