Rusia Minta AS Ingat Jasa Baik Moskow
A
A
A
MOSKOW - Rusia meminta Amerika Serikat (AS) mengingat dukungan yang diberikan oleh negeri Beruang Merah saat tragedi 9/11 di New York pada tahun 2001. Pernyataan ini dilontarkan Moskow, setelah Rusia terus menerus menjadi sasaran kritik AS terkait serangan udara yang dilakukan Moskow di Suriah.
"Saya ingin mengingatkan Anda, setelah serangan 11 September, kami berbagi rasa sakit dengan AS, seolah-olah kami sendiri yang mengalami, memahami apa terorisme," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova dalam konferensi pers seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (6/10/2015).
"Kami mendukung AS dalam segala hal, (termasuk) di Dewan Keamanan PBB. Kami membantu mereka memerangi terorisme. Kami tidak bertanya kepada AS 'Apakah mereka, teroris, baik atau buruk?'" tambahnya lagi.
Dia lantas menceritakan pengalaman Rusia sendiri dalam menghadapi serangan milisi Islam, dan mengatakan bahwa memerangi militan Islam adalah masalah keamanan dalam negeri Moskow.
"Kami telah melalui ini, kita tahu seperti apa itu. Dan, kita tidak ingin melihat terorisme internasional di negara kita lagi. Hal ini sangat menyakitkan bagi kami, dan kami berharap pemahaman yang sama terkait hal yang satu ini," tukasnya.
"Saya ingin mengingatkan Anda, setelah serangan 11 September, kami berbagi rasa sakit dengan AS, seolah-olah kami sendiri yang mengalami, memahami apa terorisme," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova dalam konferensi pers seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (6/10/2015).
"Kami mendukung AS dalam segala hal, (termasuk) di Dewan Keamanan PBB. Kami membantu mereka memerangi terorisme. Kami tidak bertanya kepada AS 'Apakah mereka, teroris, baik atau buruk?'" tambahnya lagi.
Dia lantas menceritakan pengalaman Rusia sendiri dalam menghadapi serangan milisi Islam, dan mengatakan bahwa memerangi militan Islam adalah masalah keamanan dalam negeri Moskow.
"Kami telah melalui ini, kita tahu seperti apa itu. Dan, kita tidak ingin melihat terorisme internasional di negara kita lagi. Hal ini sangat menyakitkan bagi kami, dan kami berharap pemahaman yang sama terkait hal yang satu ini," tukasnya.
(ian)