Memanas, 55 Ulama Saudi Kobarkan Jihad Lawan Rusia di Suriah

Senin, 05 Oktober 2015 - 13:59 WIB
Memanas, 55 Ulama Saudi...
Memanas, 55 Ulama Saudi Kobarkan Jihad Lawan Rusia di Suriah
A A A
RIYADH - Serangan militer Rusia di wilayah Suriah untuk menolong rezim Presiden Bashar al-Assad membuat situasi di Timur Tengah memanas. Sebanyak 55 ulama dan ilmuwan Kerajaan Arab Saudi mengeluarkan pernyataan mirip fatwa yang mengobarkan jihad melawan Rusia di Suriah.

Puluhan ulama Saudi itu menyerukan semua faksi oposisi di Suriah bersatu untuk melawan intervensi militer Rusia yang tidak rela rezim Assad tumbang. Pernyataan yang ditandatangani 55 ulama dan ilmuwan Saudi itu diterbitkan Sabtu pekan lalu.

Pernyataan mereka diterbitkan oleh Otoritas Jenderal Asosiasi Ulama Muslim. ”Setelah hampir lima tahun dukungan politik dan militer untuk sistem Alnasiri (rezim Assad) berkurang, di sini Rusia bertujuan sepihak dan pasukan militernya mengganggu untuk melindungi rezim Bashar al-Assad yang akan tumbang,” bunyi pernyataan otoritas itu, seperti dikutip CNN.

“Seperti malam kemarin! Sebelum Komunis Uni Soviet 36 tahun silam menginvasi Afghanistan untuk memberikan kemenangan bagi Partai Komunis dan melindunginya dari kejatuhan, dan di sini pula pewaris dari Tentara Ortodoks Rusia menyerang Suriah untuk mendukung Alnasiri dan melindunginya dari kejatuhan,” lanjut pernyataan itu.

Dalam pernyataan tersebut, kelompok ulama itu juga menuding perlawanan militer Rusia terhadap ISIS hanya tipuan. “Wahai orang-orang kami di Levant (Suriah); Kami telah mendukung Anda terhadap cobaan panjang, dan mungkin Tuhan ingin Anda baik. Rusia melakukan intervensi hanya untuk menyelamatkan sistem (rezim Assad) dari kekalahan tertentu,” bunyi lanjutan pernyataan tersebut, yang juga dilansir Al Arabiya, Senin (5/10/2015).

“Kader dan orang-orang dengan kemampuan dan keahlian di semua bidang untuk bertahan hidup dan tidak meninggalkan Levant, tetapi berkontribusi terhadap pembangunan dan seruan untuk Anda agar bergabung dengan jihad, ini adalah hari Anda.”

Pernyataan para ulama itu muncul setelah Kementerian Dalam Negeri Saudi menggerebek sebuah rumah di mana penduduknya memproduksi bom di daerah perumahan di Riyadh. Rumah itu dihuni pria Suriah bersama seorang wanita Filipina siap beraksi dengan sabuk peledak.

Pemerintah Saudi belum merespons adanya pernyataaan seruan jihad dari puluhan ulama itu. Namun, sebelumnya Pemerintah Saudi juga mengecam serangan Rusia di Suriah dengan klaim memerangi kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Saudi bahkan mendesak Rusia menghentikan aksi militernya di Suriah dengan alasan serangan Kremlin itu menyasar kelompok pemberontak moderat yang sudah lama ingin menggulingkan rezim Assad.
(mas)
Berita Terkait
Intelijen AS dan Inggris...
Intelijen AS dan Inggris Minta ISIS Serang Pangkalan Militer Rusia di Suriah
ISIS Klaim Ledakan di...
ISIS Klaim Ledakan di Pemakaman Non Muslim Jeddah
Rusia Pulangkan 145...
Rusia Pulangkan 145 Anak Militan ISIS dari Suriah dan Irak
Arab Saudi Desak Koalisi...
Arab Saudi Desak Koalisi Global Bersatu Lenyapkan ISIS Selamanya
6 Alasan Fundamental...
6 Alasan Fundamental Mengapa Pemimpin Arab Takluk kepada Presiden Suriah
Arab Saudi Akan Terus...
Arab Saudi Akan Terus Cegah Kebangkitan ISIS dan Memerangi Terorisme
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
14 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
53 menit yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
1 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
3 jam yang lalu
Infografis
Akhirnya, Ukraina Sepakati...
Akhirnya, Ukraina Sepakati Gencatan Senjata 30 Hari dengan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved