Layani Nafsu Penumpang, Pramugari Pesawat Arab Raup Rp14,6 M?
A
A
A
LONDON - Media Inggris, Daily Mail, menulis laporan heboh soal pramugari sebuah pesawat Arab yang meraup penghasilan USD1 juta (Rp14,6 miliar) dengan melayani nafsu penumpang pesawat di toilet.
Tapi, laporan media itu dianggap hoax karena situs asli yang dikutip yakni, kantor berita Sada, tidak pernah membuat laporan seperti itu. Situs berita Sada, yang menggunakan bahasa Arab ketika diakses merupakan situs berita olahraga yang berbasis di Sudan.
Dalam laporan sensasional itu, Daily Mail, mengisahkan seorang pramugari berkebangsaan Thailand bekerja di sebuah masakapai Arab. Pramugari yang tak diungkap identitasnya itu, dilaporkan meraup penghasilan sebesar USD1 juta selama dua tahun dari hasil berhubungan badan dengan para penumpang di toilet pesawat.
“Pramugari mengakui bahwa dia berhubungan seks dengan banyak penumpang lainnya selama penerbangan dan bahwa ia lebih suka penerbangan jarak jauh antara Teluk dan Amerika Serikat,” tulis media Inggris itu yang mengklaim mengutip sumber dari kantor berita Sada.
Media Inggris tersebut tidak menyebut nama maskapai. Namun, melaporkan bahwa pramugari asal Thailand itu langsung dipecat dan dideportasi. Laporan yang dianggap hoax, itu justru ramai dipublikasikan sejumlah media Arab, salah satunya, Al Arabiya, pada Jumat (2/10/2015).
Media Arab lainnya, Rai al Yawm, sepuluh hari yang lalu juga ikut meramaikan pemberitaan pramugari misterius itu. Media ini bahkan berani menyebut nama maskapainya, yakni Gulf Air. Tak hanya itu, si pramugari juga disebut memasang tarif USD2 ribu untuk setiap layanan asusila tersebut dan sudah memberikan “layanan” 500 kali dalam tempo dua tahun.
Namun, maskapai Gulf Air sampai saat ini tidak merespons laporan miring soal pramugari sensasional tersebut.
Tapi, laporan media itu dianggap hoax karena situs asli yang dikutip yakni, kantor berita Sada, tidak pernah membuat laporan seperti itu. Situs berita Sada, yang menggunakan bahasa Arab ketika diakses merupakan situs berita olahraga yang berbasis di Sudan.
Dalam laporan sensasional itu, Daily Mail, mengisahkan seorang pramugari berkebangsaan Thailand bekerja di sebuah masakapai Arab. Pramugari yang tak diungkap identitasnya itu, dilaporkan meraup penghasilan sebesar USD1 juta selama dua tahun dari hasil berhubungan badan dengan para penumpang di toilet pesawat.
“Pramugari mengakui bahwa dia berhubungan seks dengan banyak penumpang lainnya selama penerbangan dan bahwa ia lebih suka penerbangan jarak jauh antara Teluk dan Amerika Serikat,” tulis media Inggris itu yang mengklaim mengutip sumber dari kantor berita Sada.
Media Inggris tersebut tidak menyebut nama maskapai. Namun, melaporkan bahwa pramugari asal Thailand itu langsung dipecat dan dideportasi. Laporan yang dianggap hoax, itu justru ramai dipublikasikan sejumlah media Arab, salah satunya, Al Arabiya, pada Jumat (2/10/2015).
Media Arab lainnya, Rai al Yawm, sepuluh hari yang lalu juga ikut meramaikan pemberitaan pramugari misterius itu. Media ini bahkan berani menyebut nama maskapainya, yakni Gulf Air. Tak hanya itu, si pramugari juga disebut memasang tarif USD2 ribu untuk setiap layanan asusila tersebut dan sudah memberikan “layanan” 500 kali dalam tempo dua tahun.
Namun, maskapai Gulf Air sampai saat ini tidak merespons laporan miring soal pramugari sensasional tersebut.
(mas)