Khamenei: Dunia Islam Harus Turut Investigasi Tragedi Mina
A
A
A
TEHERAN - Pemimpin tertinggi spiritual Iran, Ayatollah Khamenei kembali angkat suara mengenai tragedi Mina, yang merenggut ratusan nyawa itu. Kali ini, Khamenei menyerukan kepada dunia Islam untuk turut serta menyelidiki insiden tersebut.
"Perwakilan dari Iran, dan dunia Islam harus pergi ke Arab Saudi dan turut menyelidiki insiden haji," kata Khamenei dalam sebuah pernyataan, merujuk pada tragedi Mina, seperti dilansir Reuters pada Rabu (30/9/2015).
Iran, khususnya Khamenei merupakan pihak yang paling vokal soal tragedi Mina. Sebelumnya, Khamenei juga meminta kepada Arab Saudi untuk berhenti berkilah dan meminta maaf kepada seluruh keluarga korban tragedi tersebut.
Sementara itu, terkait proses investigasi, Saudi sudah menegaskan bahwa mereka tidak ingin diintervensi oleh pihak manapun. Jika sebuah negara ingin membantu, Saudi membatasi hanya pada pemberian saran.
"Kami selalu membuka tangan untuk setiap bantuan yang datang. Kami akan selalu menyambut bantuan yang datang, selama itu bukan intervensi," kata Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Mustafa bin Ibrahim al-Mubarak, semalam.
"Kami tidak akan mengikutsertakan negara lain dalam proses investigasi. Jika ingin membantu, kami hanya menerima sebatas pada pemberian saran," sambungnya.
"Perwakilan dari Iran, dan dunia Islam harus pergi ke Arab Saudi dan turut menyelidiki insiden haji," kata Khamenei dalam sebuah pernyataan, merujuk pada tragedi Mina, seperti dilansir Reuters pada Rabu (30/9/2015).
Iran, khususnya Khamenei merupakan pihak yang paling vokal soal tragedi Mina. Sebelumnya, Khamenei juga meminta kepada Arab Saudi untuk berhenti berkilah dan meminta maaf kepada seluruh keluarga korban tragedi tersebut.
Sementara itu, terkait proses investigasi, Saudi sudah menegaskan bahwa mereka tidak ingin diintervensi oleh pihak manapun. Jika sebuah negara ingin membantu, Saudi membatasi hanya pada pemberian saran.
"Kami selalu membuka tangan untuk setiap bantuan yang datang. Kami akan selalu menyambut bantuan yang datang, selama itu bukan intervensi," kata Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Mustafa bin Ibrahim al-Mubarak, semalam.
"Kami tidak akan mengikutsertakan negara lain dalam proses investigasi. Jika ingin membantu, kami hanya menerima sebatas pada pemberian saran," sambungnya.
(esn)