Abbas Tolak Rencana Pembagian Al-Aqsa
A
A
A
RAMALLAH - Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan, Palestina tidak akan membiarkan tindak kekerasan Israel di Yerusalem. Ia juga menolak skema pembagian Masjid Al-Aqsa secara temporal. Hal itu diungkapkannya saat menggelar pertemuan di kantornya dengan para pemimpin Yerusalem Timur dan sejumlah tokoh Palestina.
"Masjid Al-Aqsa adalah milik kita dan situs suci Islam dan Kristen di Yerusalem. Mereka (Israel) tidak memiliki hak untuk mengotorinya dengan kaki mereka, kita tidak akan pernah membiarkan mereka melakukannya dan kami akan melakukan yang terbaik untuk melindungi Yerusalem," kata Abbas seperti dilansir dari Xinhua, Kamis (17/9/2015).
Warga Palestina dan polisi Israel terlibat bentrok selama tiga hari berturut-turut di Masjid Al-Aqsa. Bentrokan terjadi setelah polisi Israel mencoba masuk ke Masjid Al-Aqsa. Aksi ini dikhawatirkan adalah bagian dari rencana Israel untuk melakukan pemisahan secara temporal kompleks Masjid Al-Aqsa antara Musli dan jamaah Yahudi.
Namun Abbas menyatakan, Palestina akan mengetuk setiap pintu dan mereka akan bersuara lantang mengenai Yerusalem. "Saya tidak khawatir akan terjadi sesuatu yang buruk akan terjadi di Yerusalem," ujarnya.
Israel mencaplok wilayah Yerusalem Timur pada 1967 yang pada saat itu adalah ibukota Palestina. Aksi Israel ini pun mendapat penentangan dari dunia internasional yang tidak mengakui Yerusalem sebagai ibukota negara zionis itu.
"Masjid Al-Aqsa adalah milik kita dan situs suci Islam dan Kristen di Yerusalem. Mereka (Israel) tidak memiliki hak untuk mengotorinya dengan kaki mereka, kita tidak akan pernah membiarkan mereka melakukannya dan kami akan melakukan yang terbaik untuk melindungi Yerusalem," kata Abbas seperti dilansir dari Xinhua, Kamis (17/9/2015).
Warga Palestina dan polisi Israel terlibat bentrok selama tiga hari berturut-turut di Masjid Al-Aqsa. Bentrokan terjadi setelah polisi Israel mencoba masuk ke Masjid Al-Aqsa. Aksi ini dikhawatirkan adalah bagian dari rencana Israel untuk melakukan pemisahan secara temporal kompleks Masjid Al-Aqsa antara Musli dan jamaah Yahudi.
Namun Abbas menyatakan, Palestina akan mengetuk setiap pintu dan mereka akan bersuara lantang mengenai Yerusalem. "Saya tidak khawatir akan terjadi sesuatu yang buruk akan terjadi di Yerusalem," ujarnya.
Israel mencaplok wilayah Yerusalem Timur pada 1967 yang pada saat itu adalah ibukota Palestina. Aksi Israel ini pun mendapat penentangan dari dunia internasional yang tidak mengakui Yerusalem sebagai ibukota negara zionis itu.
(esn)