Landasan Pacu Ke-3 Laut China Selatan Diduga untuk Intai Kapal Selam
A
A
A
HONG KONG - Landasan pacu ketiga yang dibangun China di wilayah Laut China Selatan diduga untuk operasi pengintaian kapal selam. Dugaan itu disampaikan para pakar Barat kepada Reuters.
Landasan pacu ketiga di wilayah sengketa itu telah terpantau citra satelit. Landasan pacu itu dianggap memungkinkan bagi China untuk menempatkan pesawat pengintai Y-9 dan helikopter Ka-28 untuk melacak keberadaan kapal selam.
Pentagon pada bulan Mei lalu pernah merilis laporan bahwa China belum memiliki kemampuan “perang” anti-kapal selam di lepas pantai dan di dalam laut. (Baca juga: China Diduga Bangun Landasan Pacu Ke-3 di Laut China Selatan)
Namun, pakar keamanan di Universitas Lignan, Hong Kong, Zhang Baohui, menduga landasan pacu itu justru dibuat China untuk melindungi gerakan kapal selamnya Jin-class. Kapal selama itu memiliki kemampuan membawa rudal balistik nuklir.
Zhang Baohui mengatakan proyek China itu bisa saja menjadi strategi Beijing untuk melindungi kapal selam nuklirnya. ”Itu akan memberikan keamanan yang lebih besar untuk kapal selam nuklir China untuk bertahan hidup,” katanya kepada Reuters, Kamis (17/9/2015).
”Mereka (kapal selam nuklir China) akan lebih aman daripada di lautan terbuka, di mana China tidak bisa memberikan dukungan yang memadai,” lanju dia.
China selama dua tahun terakhir telah membuat pulau-pulau buatan di atas tujuh terumbu di wilayah Laut China Selatan. Padahal, wilayah itu masih disengketakan China dengan sejumlah negara seperti Filipina, Malaysia, Brunei, Vietnam dan Taiwan.
Proyek landasan pacu ketiga itu kembali memanaskan sengketa Laut China Selatan di saat Presiden China, Xi Jinping, bersiap melakukan kunjungan ke Amerika Serikat untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Barack Obama.
Seperti diketahui, Washington telah mengkritik reklamasi dan konstruksi yang dilakukann Beijing di Laut China Selatan. AS curiga, proyek China di wilayah sengketa itu untuk kepentingan militer Beijing.
Pemerintah China yang mengklaim hampir 90 persen wilayah Laut China Selatan menegaskan bahwa wilayah maritim itu sebagai kedaulatan China “yang tak terbantahkan”.
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, kemarin, menanggapi isu pembangunan China di Laut China Selatan.”Pekerjaan konstruksi diperlukan untuk memperbaiki kondisi di pulau-pulau (Laut China Selatan),” katanya.
Landasan pacu ketiga di wilayah sengketa itu telah terpantau citra satelit. Landasan pacu itu dianggap memungkinkan bagi China untuk menempatkan pesawat pengintai Y-9 dan helikopter Ka-28 untuk melacak keberadaan kapal selam.
Pentagon pada bulan Mei lalu pernah merilis laporan bahwa China belum memiliki kemampuan “perang” anti-kapal selam di lepas pantai dan di dalam laut. (Baca juga: China Diduga Bangun Landasan Pacu Ke-3 di Laut China Selatan)
Namun, pakar keamanan di Universitas Lignan, Hong Kong, Zhang Baohui, menduga landasan pacu itu justru dibuat China untuk melindungi gerakan kapal selamnya Jin-class. Kapal selama itu memiliki kemampuan membawa rudal balistik nuklir.
Zhang Baohui mengatakan proyek China itu bisa saja menjadi strategi Beijing untuk melindungi kapal selam nuklirnya. ”Itu akan memberikan keamanan yang lebih besar untuk kapal selam nuklir China untuk bertahan hidup,” katanya kepada Reuters, Kamis (17/9/2015).
”Mereka (kapal selam nuklir China) akan lebih aman daripada di lautan terbuka, di mana China tidak bisa memberikan dukungan yang memadai,” lanju dia.
China selama dua tahun terakhir telah membuat pulau-pulau buatan di atas tujuh terumbu di wilayah Laut China Selatan. Padahal, wilayah itu masih disengketakan China dengan sejumlah negara seperti Filipina, Malaysia, Brunei, Vietnam dan Taiwan.
Proyek landasan pacu ketiga itu kembali memanaskan sengketa Laut China Selatan di saat Presiden China, Xi Jinping, bersiap melakukan kunjungan ke Amerika Serikat untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Barack Obama.
Seperti diketahui, Washington telah mengkritik reklamasi dan konstruksi yang dilakukann Beijing di Laut China Selatan. AS curiga, proyek China di wilayah sengketa itu untuk kepentingan militer Beijing.
Pemerintah China yang mengklaim hampir 90 persen wilayah Laut China Selatan menegaskan bahwa wilayah maritim itu sebagai kedaulatan China “yang tak terbantahkan”.
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, kemarin, menanggapi isu pembangunan China di Laut China Selatan.”Pekerjaan konstruksi diperlukan untuk memperbaiki kondisi di pulau-pulau (Laut China Selatan),” katanya.
(mas)