Eks Pejabat CIA Sebut Rusia Tahu Jurus Kalahkan ISIS
A
A
A
WASHINGTON - Larry Johnson, seorang mantan pejabat badan intelijen Amerika Serikat (AS), CIA secara mengejutkan mendukung kebijakan Rusia di Suriah. Johnson mengatakan apa yang dilakukan Rusia menunjukan bahwa negara tersebut paham dan tahu bagaimana cara mengalahkan ISIS.
"Rusia memberikan dukungan militer kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad, karena Moskow mengerti apa yang diperlukan untuk mengalahkan ISIS, sementara AS tetap kebijakan mereka yang memberikan bahan bakar kepada ekstrimisme," ucap Johnson, merujuk pada kebijakan AS yang mendukung pemberontak Suriah.
"Saya sangat senang dengan langkah-langkah yang sudah diambil Rusia. Setidaknya ini menujukan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin memahami ancaman dan memahami apa yang dibutuhkan untuk menghadapinya dan mengalahkannya," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Senin (15/9/2015).
Dalam kesempatan yang sama, dirinya tidak segan-segan menyebut AS dan Barat sebagai pihak yang sangat bodoh. Johnson berpandangan, AS dan Barat benar-benar menutup mata bahwa dukungan yang mereka berikan kepada pemberontak Suriah kini justru mulai berbalik menyerang mereka, karena tidak sedikit anggota pemberontak yang menjadi anggota ISIS.
"Barat, dan AS khususnya, benar-benar telah mengambil kebijakan yang sangat bodoh, kebijakan yang telah diperkuat dan mengaktifkan estrimisme," sambungnya.
Rusia memang dilaporkan telah mengirimkan penasihat militer dan kendaraan tempur ke Suriah. Tidak main-main, kendaraan tempur yang dikirmkan Rusia ke Suriah menurut beberapa pejabat AS adalah tank T-90, salah satu tank tercangih dan terkuat saat ini.
"Rusia memberikan dukungan militer kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad, karena Moskow mengerti apa yang diperlukan untuk mengalahkan ISIS, sementara AS tetap kebijakan mereka yang memberikan bahan bakar kepada ekstrimisme," ucap Johnson, merujuk pada kebijakan AS yang mendukung pemberontak Suriah.
"Saya sangat senang dengan langkah-langkah yang sudah diambil Rusia. Setidaknya ini menujukan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin memahami ancaman dan memahami apa yang dibutuhkan untuk menghadapinya dan mengalahkannya," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Senin (15/9/2015).
Dalam kesempatan yang sama, dirinya tidak segan-segan menyebut AS dan Barat sebagai pihak yang sangat bodoh. Johnson berpandangan, AS dan Barat benar-benar menutup mata bahwa dukungan yang mereka berikan kepada pemberontak Suriah kini justru mulai berbalik menyerang mereka, karena tidak sedikit anggota pemberontak yang menjadi anggota ISIS.
"Barat, dan AS khususnya, benar-benar telah mengambil kebijakan yang sangat bodoh, kebijakan yang telah diperkuat dan mengaktifkan estrimisme," sambungnya.
Rusia memang dilaporkan telah mengirimkan penasihat militer dan kendaraan tempur ke Suriah. Tidak main-main, kendaraan tempur yang dikirmkan Rusia ke Suriah menurut beberapa pejabat AS adalah tank T-90, salah satu tank tercangih dan terkuat saat ini.
(esn)