Serangan Drone AS Tewaskan 15 Anggota Taliban
A
A
A
ISLAMABAD - Sebuah serangan pesawat drone milik Amerika Serikat (AS) menewaskan sedikitnya 15 anggota Taliban Pakistan di distrik Gomal Afghanistan pada Rabu lalu seperti yang diungkapkan sejumlah pejabat intelijen Pakistan.
"Lima belas mayat militan tewas akan dipindahkan ke daerah asal mereka yaitu di Dera Ismail Khan," ujar seorang pejabat intelijen yang merujuk pada sebuah kota di barat laur Pakistan seperti dikutip dari Reuters, Jumat (11/9/2015).
Menurut para pejabat tersebut, seluruh anggota Taliban yang tewas adalah anggota dari faksi Gandapur Taliban Pakistan pimpinan Mullah Fazlullah. Kelompok ini adalah pihak yang bertanggung jawab atas pembantaian lebih dari 130 murid di sebuah sekolah yang dikelola militer Pakistan pada Desember lalu.
Serangan drone ini terjadi seminggu setelah Pakistan dan Afghanistan sepekat untuk mengakhiri aksi saling menyalahkan atas serentetan serangan kelompok militan dan mulai bekerjasama untuk memulihkan kepercayaan masing-masing pihak. Kedua negara bertetangga ini memang kerap bersitegang karena menganggap masing-masing negara tidak bisa mencegah pejuang Taliban atau anggota kelompok militan lainnya beroperasi di wilayah mereka.
"Lima belas mayat militan tewas akan dipindahkan ke daerah asal mereka yaitu di Dera Ismail Khan," ujar seorang pejabat intelijen yang merujuk pada sebuah kota di barat laur Pakistan seperti dikutip dari Reuters, Jumat (11/9/2015).
Menurut para pejabat tersebut, seluruh anggota Taliban yang tewas adalah anggota dari faksi Gandapur Taliban Pakistan pimpinan Mullah Fazlullah. Kelompok ini adalah pihak yang bertanggung jawab atas pembantaian lebih dari 130 murid di sebuah sekolah yang dikelola militer Pakistan pada Desember lalu.
Serangan drone ini terjadi seminggu setelah Pakistan dan Afghanistan sepekat untuk mengakhiri aksi saling menyalahkan atas serentetan serangan kelompok militan dan mulai bekerjasama untuk memulihkan kepercayaan masing-masing pihak. Kedua negara bertetangga ini memang kerap bersitegang karena menganggap masing-masing negara tidak bisa mencegah pejuang Taliban atau anggota kelompok militan lainnya beroperasi di wilayah mereka.
(esn)