Israel Setuju Tingkatkan Daya Listrik dan Gas untuk Gaza

Jum'at, 11 September 2015 - 17:00 WIB
Israel Setuju Tingkatkan...
Israel Setuju Tingkatkan Daya Listrik dan Gas untuk Gaza
A A A
GAZA - Seorang pejabat senior Qatar mengatakan, Israel telah setuju untuk meningkatkan daya pembangkit listrik satu-satunya yang ada di Jalur Gaza dan sekaligus memperluas pasokan gas alam.

Ketua Panitia Qatar Membangun Gaza, Mohamed al-Ammadi pada konferensi pers di Erez Crossing, titik persimpangan antara Jalur Gaza dan Israel mengatakan bahwa Qatar telah mengirim permintaan ke Israel untuk meningkatkan pembangkit listrik utama di Jalur Gaza.

"Kami mengirim permintaan ke pihak Israel untuk memasok Jalur Gaza dengan menggunakan jalur pipa gas guna mengoperasikan satu-satunya pembangkit listrik di Gaza untuk menghasilkan daya 340 megawatt," ujarnya seperti dikutip dari laman Xinhua, Jumat (11/9/2015).

"Pihak Israel sendiri pada prinsipnya setuju dengan permintaan itu. Saat ini mereka sedang mempelajari proyek tersebut secara keseluruhan," tambahnya.

Menurut al-Ammadi, proyek ini telah dibahas dengan Otoritas Nasional Palestina, Israel, dan kuartet internasional untuk perdamaian yaitu Amerika Serikat (AS), Rusia, Uni Eropa, dan PBB.

"Kuartet internasional akan menunjuk seorang penasehat khusus untuk menindaklanjuti pelaksanaan rencana dan mempelajari semua rincian teknis dari proyek tersebut," terangnya. "Setelah Israel memberikan jawaban akhir, kontrak akan ditandatangani," tambahnya.

Sementara itu, ia juga mengatakan tengah melakukan pembahasan dengan pihak swasta Israel untuk mendirikan sebuah stasiun tenaga surya yang mampu menyediakan listrik 100 megawatt bagi Gaza.

"Saya berharap bahwa proyek ini akan berhasil dan segera akan melihat cahaya untuk menyelesaikan masalah kekurangan listrik di Gaza," kata al-Ammadi.

Sebelumnya, kemarin, Gaza Energy Corporation mengatakan tengah mengalami krisi kekurangan bahan bakar yang parah sehingga memaksa mereka untuk menghentikan pengoperasian mesin pembakit listrik untuk Gaza.

Menurut mereka, Gaza membutuhkan 320 megawatt untuk kebutuhan sehari-hari tetapu pembangkit listrik yang ada hanya menghasilkan daya sebesar 65 megawatt. Sedangkan suplai listrik dari Mesir hanya 22 megawatt dan Israel hanya 120 megawatt.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0074 seconds (0.1#10.140)