Ketahuan Jadi Member Situs Zina, Pastor AS Bunuh Diri
A
A
A
NEW ORLEANS - Seorang pastor di New Orleans, Amerika Serikat (AS) bernama John Gibson, bunuh diri setelah namanya diungkap sebagai salah satu member situs perzinaan atau perselingkuhan, Ashley Madison.
Menurut istrinya, Christi Gibson, pastor itu bunuh diri enam hari setelah hacker yang meretas situs Ashley Madison merilis daftar nama yang jadi member situs tersebut.
Polisi Kanada telah menyatakan, bahwa setidaknya dua kasus bunuh diri sudah terjadi sejak peratas itu mencuri 32 juta data pelanggan situs yang berbasis di Kanada tersebut. Polisi AS belum memastikan apakah pastor itu bunuh karena malu setelah identitasnya sebagai member situs perselingkuhan diungkap atau karena masalah lain.
Kendati demikian, Christi menemukan tubuh suaminya sudah tidak bernyawa bersama sebuah catatan terkait aksi bunuh diri di rumahnya di New Orleans pada 24 Agustus 2015. Catatan itu menunjukkan rasa malu sang pastor.
”Dia berbicara tentang depresi. Dia berbicara tentang namnya yang terncantum di sana, dan dia bilang dia sangat, sangat menyesal,” ujar Christi. ”Tidak ada yang layak kehilangan seorang ayah dan suami dan seorang teman. Itu hanya tidak pantas itu. Itu tidak pantas sama sekali,” lanjut dia, seperti dikutip AFP, Kamis (10/9/2015).
Selain bekerja sebagai seorang pendeta, John Gibson, 56, juga mengajar di New Orleans Baptist Theological Seminary. Christi mengatakan bahwa suaminya yang telah berjuang dengan depresi dan kecanduan di masa lalu, khawatir bahwa akan kehilangan pekerjaannya.
Situs Ashley Madison, diluncurkan pada tahun 2001. Situs untuk memfasilitasi “hubungan asmara” di luar pernikahan untuk semua orang itu dikenal dengan slogan “Hidup ini singkat, jalanilah selingkuh”.
Situs yang dimiliki Avid Life Media tersebut diretas hacker pada 12 Juli 2015, di mana hacker meninggalkan pesan ancaman di komputer bahwa, bahwa identitas semua klien situs tersebut akan dibocorkan.
Menurut istrinya, Christi Gibson, pastor itu bunuh diri enam hari setelah hacker yang meretas situs Ashley Madison merilis daftar nama yang jadi member situs tersebut.
Polisi Kanada telah menyatakan, bahwa setidaknya dua kasus bunuh diri sudah terjadi sejak peratas itu mencuri 32 juta data pelanggan situs yang berbasis di Kanada tersebut. Polisi AS belum memastikan apakah pastor itu bunuh karena malu setelah identitasnya sebagai member situs perselingkuhan diungkap atau karena masalah lain.
Kendati demikian, Christi menemukan tubuh suaminya sudah tidak bernyawa bersama sebuah catatan terkait aksi bunuh diri di rumahnya di New Orleans pada 24 Agustus 2015. Catatan itu menunjukkan rasa malu sang pastor.
”Dia berbicara tentang depresi. Dia berbicara tentang namnya yang terncantum di sana, dan dia bilang dia sangat, sangat menyesal,” ujar Christi. ”Tidak ada yang layak kehilangan seorang ayah dan suami dan seorang teman. Itu hanya tidak pantas itu. Itu tidak pantas sama sekali,” lanjut dia, seperti dikutip AFP, Kamis (10/9/2015).
Selain bekerja sebagai seorang pendeta, John Gibson, 56, juga mengajar di New Orleans Baptist Theological Seminary. Christi mengatakan bahwa suaminya yang telah berjuang dengan depresi dan kecanduan di masa lalu, khawatir bahwa akan kehilangan pekerjaannya.
Situs Ashley Madison, diluncurkan pada tahun 2001. Situs untuk memfasilitasi “hubungan asmara” di luar pernikahan untuk semua orang itu dikenal dengan slogan “Hidup ini singkat, jalanilah selingkuh”.
Situs yang dimiliki Avid Life Media tersebut diretas hacker pada 12 Juli 2015, di mana hacker meninggalkan pesan ancaman di komputer bahwa, bahwa identitas semua klien situs tersebut akan dibocorkan.
(mas)