Beda dengan AS, Brazil Siap Tampung Imigran
A
A
A
BRASILIA - Presiden Brazil, Dilma Rousseff mengatakan, negaranya siap menampung para pengungsi. Ia mengatakan, Brazil akan menerima para pengungsi dengan tangan terbuka.
"Di masa-masa sulit dan krisis seperti sekarang ini, kami akan menyambut para pengungsi dengan tangan terbuka," ujar Rousseff dalam pesannya menyambut Hari Kemerdekaan Brazil, seperti dikutip dari laman Xinhua, Selasa (8/9/2015).
Pesan Rousseff ini seolah memberi sinyal kepada para pengungsi yang melarikan diri dari konflik dan kekerasan di negara di Timur Tengah dan Afrika utara untuk datang ke Brazil. Selama ini, Eropa menjadi destitnasi utama para imigran.
"Saya ingin mengambil kesempatan ini untuk menegaskan kembali kesedian pemerintah Brasil untuk menerima orang-orang yang telah diusir dari tempat asal mereka, untuk datang ke sini, bekerja, dan memberikan kontribusi bagi perdamaian dan kemakmuran Brazil," tutur Rousseff.
Rousseff pun menyatakan, kematian tragis balita asal Suriah, Aylan Kurdi, menjadi simbol dari krisis yang menimpa para pengungsi. Seperti diketahui, foto adegan dramatis tubuh Aylan Kurdi yang sudah tidak bernyawa lagi terdampar di lepas pantai Turki dan di angkat oleh seorang anggota Palang Merah Turki beredar luas di dunia maya.
"Foto tersebut menyentuh kita semua dan disajikan kepada dunia," kata Rousseff sembari menambahkan jika warga Brazil terdiri dari etnis yang berbeda-beda.
Dalam kesempatan itu, Rousseff juga menyinggung kesulitan ekonomi yang dihadapi negaranya. "Aku tahu itu tanggung jawab saya untuk memberikan solusi. Namun, sudah jelas bahwa banyak bagian di dunia lain telah memburuk," ujarnya sembari menambahkan bahwa mitra utama perdagangan Brazil juga mengalami penurunan pertumbuhan.
"Di masa-masa sulit dan krisis seperti sekarang ini, kami akan menyambut para pengungsi dengan tangan terbuka," ujar Rousseff dalam pesannya menyambut Hari Kemerdekaan Brazil, seperti dikutip dari laman Xinhua, Selasa (8/9/2015).
Pesan Rousseff ini seolah memberi sinyal kepada para pengungsi yang melarikan diri dari konflik dan kekerasan di negara di Timur Tengah dan Afrika utara untuk datang ke Brazil. Selama ini, Eropa menjadi destitnasi utama para imigran.
"Saya ingin mengambil kesempatan ini untuk menegaskan kembali kesedian pemerintah Brasil untuk menerima orang-orang yang telah diusir dari tempat asal mereka, untuk datang ke sini, bekerja, dan memberikan kontribusi bagi perdamaian dan kemakmuran Brazil," tutur Rousseff.
Rousseff pun menyatakan, kematian tragis balita asal Suriah, Aylan Kurdi, menjadi simbol dari krisis yang menimpa para pengungsi. Seperti diketahui, foto adegan dramatis tubuh Aylan Kurdi yang sudah tidak bernyawa lagi terdampar di lepas pantai Turki dan di angkat oleh seorang anggota Palang Merah Turki beredar luas di dunia maya.
"Foto tersebut menyentuh kita semua dan disajikan kepada dunia," kata Rousseff sembari menambahkan jika warga Brazil terdiri dari etnis yang berbeda-beda.
Dalam kesempatan itu, Rousseff juga menyinggung kesulitan ekonomi yang dihadapi negaranya. "Aku tahu itu tanggung jawab saya untuk memberikan solusi. Namun, sudah jelas bahwa banyak bagian di dunia lain telah memburuk," ujarnya sembari menambahkan bahwa mitra utama perdagangan Brazil juga mengalami penurunan pertumbuhan.
(esn)