PM Hunggaria Tak Mau Terima Banyak Pengungsi Muslim
A
A
A
BRUSSELS - Perdana Menteri (PM) Hunggaria, Viktor Orban, pada Jumat (4/9/2015), mengatakan bahwa, negaranya tidak ingin menerima pengungsi Muslim dalam jumlah banyak. Keputusan kontroversi ini muncul justu saat Eropa disorot dunia karena dianggap terlalu pelit untuk menerima para pengungsi.
”Saya pikir kami memiliki hak untuk memutuskan bahwa kami tidak ingin sejumlah besar orang Muslim di negara kita,” kata Orban kepada wartawan di luar markas Uni Eropa, di Brussels.
”Kami tidak suka konsekuensi,” katanya lagi, mengacu pada sejarah 150 tahun negara lepas dari bayang-bayang Kekaisaran Ottoman selama abad 16 dan 17.
Orban mengatakan, mereka yang melarikan diri konflik di negara-negara seperti Suriah tidak harus mencoba untuk menyeberang ke Hunggaria. Keputusannya itu diikuti dengan kebijakan Hunggaria yang membangun pagar di sepanjang perbatasan.
”Tolong jangan datang. Ini berisiko untuk datang (ke Hunggaria). Kami tidak dapat menjamin bahwa Anda akan diterima,” ucap Orban, seperti dikutip Al Jazeera.
”Kami, orang Hunggaria penuh dengan ketakutan, orang di Eropa penuh ketakutan karena mereka melihat bahwa para pemimpin Eropa, di antaranya para perdana menteri, tidak mampu mengendalikan situasi,” lanjut dia.
Komentarnya muncul setelah para pengungsi yang menumpang kereta menuju perbatasan Austria bentrok dengan polisi Hunggaria. Bentrok terjadi setelah gerbong kereta dibongkar paksa dan para pengungsi hendak dibawa ke kamp pengungsian.
”Saya pikir kami memiliki hak untuk memutuskan bahwa kami tidak ingin sejumlah besar orang Muslim di negara kita,” kata Orban kepada wartawan di luar markas Uni Eropa, di Brussels.
”Kami tidak suka konsekuensi,” katanya lagi, mengacu pada sejarah 150 tahun negara lepas dari bayang-bayang Kekaisaran Ottoman selama abad 16 dan 17.
Orban mengatakan, mereka yang melarikan diri konflik di negara-negara seperti Suriah tidak harus mencoba untuk menyeberang ke Hunggaria. Keputusannya itu diikuti dengan kebijakan Hunggaria yang membangun pagar di sepanjang perbatasan.
”Tolong jangan datang. Ini berisiko untuk datang (ke Hunggaria). Kami tidak dapat menjamin bahwa Anda akan diterima,” ucap Orban, seperti dikutip Al Jazeera.
”Kami, orang Hunggaria penuh dengan ketakutan, orang di Eropa penuh ketakutan karena mereka melihat bahwa para pemimpin Eropa, di antaranya para perdana menteri, tidak mampu mengendalikan situasi,” lanjut dia.
Komentarnya muncul setelah para pengungsi yang menumpang kereta menuju perbatasan Austria bentrok dengan polisi Hunggaria. Bentrok terjadi setelah gerbong kereta dibongkar paksa dan para pengungsi hendak dibawa ke kamp pengungsian.
(mas)