Main Game Online 22 Hari Nyaris Non-Stop, ABG Rusia Meninggal
Main Game Online 22 Hari Nyaris Non-Stop, ABG Rusia Meninggal
A
A
A
MOSKOW - Seorang anak baru gede (ABG) di Rusia meninggal setelah bermain game online di computer selama 22 hari nyaris non-stop. ABG yang diidentifikasi hanya dengan nama pendek Rustam, 17, berhenti bermain game jika ingin tidur dan makan.
Selama 22 hari berturut-turut, korban menghabiskan waktunya di depan komputer untuk bermain game “Defence of the Ancients”. Korban bermain game online untuk mengusir kebosanan di rumah setelah kakinya patah.
Petugas polisi mengatakan, Rustam telah menghabiskan lebih dari 2.000 jam untuk bermain game dalam tempo 1,5 tahun terakhir.
Dokter percaya, Rusntam meninggal karena gejala Deep Vein Thrombosis (DVT), yakni gejala di mana seseorang menderita trombosis karena tidak bergerak secara banyak. Gejala ini bisa dialami pada seseorang yang terbang dengan pesawat jarak jauh dan tempat duduknya sempit.
Juru bicara polisi setempat, Svetlana Abramova, telah mengkonfirmasi kematian korban.”Dalam 22 hari terakhir, ada kecurigaan bahwa dia memainkan permainan hampir sepanjang waktu, dan berhenti hanya untuk tidur siang dan meraih camilan,” ujar Abramova.
”Sejak tanggal 8 Agustus, ia telah mengalami patah kaki dan telah menghabiskan semua waktunya di depan komputer untuk bermain game online di rumah,” lanjut dia, seperti dikutip news.com.au, Jumat (4/9/2015).
Ahli medis, Azat Hafizov, menjelaskan kemungkinan yang dialami remaja Rusia itu.”Orang-orang dapat menderita masalah tersebut selama melakukan penerbangan panjang dan dipaksa untuk duduk,” katanya. ”Anak itu mungkin meninggal karena masalah trombosis. Hampir 50 persen dialami oleh mereka yang memiliki kasus patah tulang.”
Menurut laporan media lokal, ketika remaja itu sekarat, tokoh virtual dalam game online itu juga tewas dalam sebuah permainan.
Selama 22 hari berturut-turut, korban menghabiskan waktunya di depan komputer untuk bermain game “Defence of the Ancients”. Korban bermain game online untuk mengusir kebosanan di rumah setelah kakinya patah.
Petugas polisi mengatakan, Rustam telah menghabiskan lebih dari 2.000 jam untuk bermain game dalam tempo 1,5 tahun terakhir.
Dokter percaya, Rusntam meninggal karena gejala Deep Vein Thrombosis (DVT), yakni gejala di mana seseorang menderita trombosis karena tidak bergerak secara banyak. Gejala ini bisa dialami pada seseorang yang terbang dengan pesawat jarak jauh dan tempat duduknya sempit.
Juru bicara polisi setempat, Svetlana Abramova, telah mengkonfirmasi kematian korban.”Dalam 22 hari terakhir, ada kecurigaan bahwa dia memainkan permainan hampir sepanjang waktu, dan berhenti hanya untuk tidur siang dan meraih camilan,” ujar Abramova.
”Sejak tanggal 8 Agustus, ia telah mengalami patah kaki dan telah menghabiskan semua waktunya di depan komputer untuk bermain game online di rumah,” lanjut dia, seperti dikutip news.com.au, Jumat (4/9/2015).
Ahli medis, Azat Hafizov, menjelaskan kemungkinan yang dialami remaja Rusia itu.”Orang-orang dapat menderita masalah tersebut selama melakukan penerbangan panjang dan dipaksa untuk duduk,” katanya. ”Anak itu mungkin meninggal karena masalah trombosis. Hampir 50 persen dialami oleh mereka yang memiliki kasus patah tulang.”
Menurut laporan media lokal, ketika remaja itu sekarat, tokoh virtual dalam game online itu juga tewas dalam sebuah permainan.
(mas)
Explore More