Mengintip Kota Seks di China, Setiap Pria Punya 3 Pacar Perempuan

Kamis, 03 September 2015 - 14:59 WIB
Mengintip Kota Seks...
Mengintip Kota Seks di China, Setiap Pria Punya 3 Pacar Perempuan
A A A
DONGGUAN - Nama kota di China ini adalah Dongguan. Kota di Provinsi Guangdong itu dijuluki “kota seks”, karena rata-rata satu pria memiliki tiga pacar perempuan atau lebih.

Fenomena itu dianggap warga Dongguan sebagai hal wajar, karena jumlah populasi perempuan di kota itu lebih banyak ketimbang jumlah pria. Ketidakseimbangan jumlah populasi itu tak lepas dari “kebijakan satu anak” yang ditetapkan Pemerintah China selama bertahun-tahun.

Meski demikian, Dongguan juga dikenal sebagai kota produksi barang-barang elektronik terkenal, salah satunya tempat produksi iPhone dan iPad.

Ketidakseimbangan jumlah populasi pria dan wanita itu, membuat banyak pabrik lebih mempekerjakan kaum hawa. Sedangkan kaum Adam memilih pekerjaan sepele dan santai, yang menghamburkan banyak waktu dengan sia-sia.

Dengan waktu yang lebih itu, para pria di kota itu bisa membagi waktu untuk bersama dengan pacar yang jumlahnya lebih dari satu. Fenomena ini diulas stasiun televisi lokal di China.

“Di sini jauh lebih mudah untuk mencari pacar ketimbang pekerjaan,” kata seorang pria Dongguan yang diwawancarai stasiun televisi.

Li Bin, seorang pekerja pabrik migran asal wilayah barat daya Provinsi Sichuan, mengatakan: ”Saya punya tiga pacar, dan mereka semua tahu tentang satu sama lain. Banyak teman-teman saya juga memiliki banyak pacar,” akunya, seperti diberitakan Daily Mirror, kemarin (2/9/2015).

“Ada begitu banyak pekerja muda dan perempuan naif di kota ini. Jadi, mengapa tidak memiliki lebih dari satu jika kita bisa, semua orang di sini untuk bersenang-senang, jika Anda tidak melakukannya, orang lain akan (mencibirnya).”

Menurut Li Bin, akan jadi lelucon jika seorang pria untuk hanya memiliki satu pasangan wanita. A Yi, 25, warga asli Sichuan, mengatakan bahwa dia pergi ke Dongguan untuk mencari seorang istri. Dia mengaku sudah menyiapkan mas kawin dan biaya pernikahan dalam jumlah besar di kampung halamannya.

“Ada banyak wanita di Dongguan, dan mereka tidak ingin uang, mereka hanya ingin seorang pria,” katanya. A Yi, yang saat ini menganggur mengaku mempunyai pacar untuk membantu membayar tagihan utangnya.

Menurut Layanan Informasi dan Hak-Hak Perempuan Guadong, perempuan di Dongguan pura-pura tidak tahu tentang temannya yang lain atau mengabaikan keberadaan mereka. Padahal, beberapa dari mereka bekerja di satu pabrik yang sama. Menurut layanan itu, perempuan di Dongguan tidak keberatan berbagi cinta ketimbang hidup kesepian.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0732 seconds (0.1#10.140)