Swedia dan Ekuador Akan Berunding Soal Bos WikiLeaks
A
A
A
STOCKHOLM - Swedia dan Ekuador akan duduk satu meja untuk memulai pembicaraan mengenai Julian Assange sebagai langkah menghindari kebuntuan proses hukum terhadap bos WikiLeaks itu.
Swedia awalnya menolak tuntutan Ekuador yang menginginkan adanya kerjasama yudisial formal sebelum mereka menginterogasi Assange di kedutaan Ekuador di London. Swedia menyatakan mereka bukan sedang bernegosiasi perjanjian bilateral. Namun, kini pemerintah Swedia sepakat untuk melakukan pembicaraan untuk mengatasi kebuntuan proses hukum atas Assange.
"Kami telah menyetujui permintaan Ekuador," ujar Cecilia Riddselius, Wakil Direktur untuk kerjasama internasional dan masalah pidana di Departemen Kehakiman Swedia, seperti dikutip dari Guardian, Jumat (28/8/2015).
Menurut Riddselius, Sekretaris Negara Anne Linde akan mulai melakukan pembicaraan pada Senin pekan depan atas nama Kementerian Kehakiman Swedia. Anne Linde akan didampingi sejumlah pejabat termasuk dirinya. Sedangkan dari pihak Ekuador akan diwakili oleh Sekretaris Negara Fernando Yepez Lasso.
"Kami biasanya tidak masuk dalam perjanjian bilateral dan mendorong negara lain untuk memasukkan individu sebagai bagian dari perjanjian multilateral. Namun mengingat kasus ini dan kesediaan kita untuk bergerak maju, maka kami terbuka untuk membicarakan hal ini. Ini akan menjadi kesepakatan yang umum, tapi kami berharap itu akan berlaku untuk kasus Assange," tuturnya.
Terkait hal ini, Kedutaan Ekuador di Stockholm menolak untuk berkomentar. Meski begitu, mereka menyatakan susunan delegasi untuk pembicaraan tersebut masih sedang dibahas.
Julian Assange oleh kejaksaan Swedia diduga telah melakukan pemerkosaan pada tahun 2010 lalu. Namun, Assange membantah telah melakukan hal tersebut. Ia menilai tuduhan itu hanya kedok untuk membawanya ke Amerika Serikat karena situs miliknya telah membocorkan sejumlah rahasia milik negara.
Swedia awalnya menolak tuntutan Ekuador yang menginginkan adanya kerjasama yudisial formal sebelum mereka menginterogasi Assange di kedutaan Ekuador di London. Swedia menyatakan mereka bukan sedang bernegosiasi perjanjian bilateral. Namun, kini pemerintah Swedia sepakat untuk melakukan pembicaraan untuk mengatasi kebuntuan proses hukum atas Assange.
"Kami telah menyetujui permintaan Ekuador," ujar Cecilia Riddselius, Wakil Direktur untuk kerjasama internasional dan masalah pidana di Departemen Kehakiman Swedia, seperti dikutip dari Guardian, Jumat (28/8/2015).
Menurut Riddselius, Sekretaris Negara Anne Linde akan mulai melakukan pembicaraan pada Senin pekan depan atas nama Kementerian Kehakiman Swedia. Anne Linde akan didampingi sejumlah pejabat termasuk dirinya. Sedangkan dari pihak Ekuador akan diwakili oleh Sekretaris Negara Fernando Yepez Lasso.
"Kami biasanya tidak masuk dalam perjanjian bilateral dan mendorong negara lain untuk memasukkan individu sebagai bagian dari perjanjian multilateral. Namun mengingat kasus ini dan kesediaan kita untuk bergerak maju, maka kami terbuka untuk membicarakan hal ini. Ini akan menjadi kesepakatan yang umum, tapi kami berharap itu akan berlaku untuk kasus Assange," tuturnya.
Terkait hal ini, Kedutaan Ekuador di Stockholm menolak untuk berkomentar. Meski begitu, mereka menyatakan susunan delegasi untuk pembicaraan tersebut masih sedang dibahas.
Julian Assange oleh kejaksaan Swedia diduga telah melakukan pemerkosaan pada tahun 2010 lalu. Namun, Assange membantah telah melakukan hal tersebut. Ia menilai tuduhan itu hanya kedok untuk membawanya ke Amerika Serikat karena situs miliknya telah membocorkan sejumlah rahasia milik negara.
(esn)