Hollande: Kita Harus Bersiap untuk Serangan Baru
A
A
A
PARIS - Serangan terhadap kereta super cepat di Prancis menuntut aparat keamanan di negara itu untuk selalu waspada agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Menurut Presiden Prancis, Francois Hollande, negaranya harus siap untuk menghadapi serangan teroris seperti yang terjadi kemarin.
"Insiden di hari Jumat itu bisa menjadi pembantaian mengerikan jika tidak ada penumpang yang berani melawannya, termasuk tiga warga AS dan seorang warga Inggris yang menangkap pelakunya," kata Holande seperti dikutip dari Associated Press, Selasa (25/8/2015).
Meski Hollande tidak mengungkapkan langkah yang diambil otoritas keamanan Prancis dalam mewaspadai setiap ancaman teror, Prancis telah menetapkan status siaga sepanjang tahun. Hollande menekankan komitmennya dalam upaya kontraterorisme Prancis, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, terutama terhadap ISIS.
Insiden penyerangan di kereta api super cepat di Prancis telah menimbulkan permasalahan, yaitu sulitnya melindungi wilayah publik dari serangan teror individu.
Aksi penyerangan ini terjadi di atas kereta berkecepatan tinggi, Thalys, di dekat kota Arras. Saat itu, seorang penumpang asal Prancis berusaha untuk masuk ke toilet dan mendapati tersangka sedang memegang senjata. Sang penumpang pun mencoba melawan.
Mendengar informasi ada pria membawa senjata AK-47 di toilet, tiga Marinir Amerika Serikat yang kebetulan berada di kereta langsung mendatangi tempat tersebut. Aksi teroris itu berhasil digagalkan kedua Marinir AS setelah terjadi perkelahian.
"Insiden di hari Jumat itu bisa menjadi pembantaian mengerikan jika tidak ada penumpang yang berani melawannya, termasuk tiga warga AS dan seorang warga Inggris yang menangkap pelakunya," kata Holande seperti dikutip dari Associated Press, Selasa (25/8/2015).
Meski Hollande tidak mengungkapkan langkah yang diambil otoritas keamanan Prancis dalam mewaspadai setiap ancaman teror, Prancis telah menetapkan status siaga sepanjang tahun. Hollande menekankan komitmennya dalam upaya kontraterorisme Prancis, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, terutama terhadap ISIS.
Insiden penyerangan di kereta api super cepat di Prancis telah menimbulkan permasalahan, yaitu sulitnya melindungi wilayah publik dari serangan teror individu.
Aksi penyerangan ini terjadi di atas kereta berkecepatan tinggi, Thalys, di dekat kota Arras. Saat itu, seorang penumpang asal Prancis berusaha untuk masuk ke toilet dan mendapati tersangka sedang memegang senjata. Sang penumpang pun mencoba melawan.
Mendengar informasi ada pria membawa senjata AK-47 di toilet, tiga Marinir Amerika Serikat yang kebetulan berada di kereta langsung mendatangi tempat tersebut. Aksi teroris itu berhasil digagalkan kedua Marinir AS setelah terjadi perkelahian.
(esn)