Soal Nuklir Iran, Obama Dapat Dukungan 15 Senator AS
Selasa, 25 Agustus 2015 - 16:18 WIB

Soal Nuklir Iran, Obama Dapat Dukungan 15 Senator AS
A
A
A
WASHINGTON - Pihak Gedung Putih menyatakan, dalam dua pekan terakhir, ada 15 senator Amerika Serikat (AS) yang mengumumkan dukungannya untuk kesepakatan nuklir Iran. Gedung Putih menilai, dukungan ini adalah momentum penting jelang rapat Kongres AS.
"Lima belas anggota Senat AS memberikan dukungan kepada kami terkait perjanjian nuklir Iran," ujar juru bicara Gedung Putih, John Esrnest seperti dikutip dari Xinhua, Selasa (25/8/2015). Earnest menyatakan, dukungan tersebut antara lain datang dari pemimpin Partai Demokrat di Senat. Harry Reid, dan senator asal Michigan, Debbie Stabenow.
Sebelumnya, pemimpin mayoritas di Senat AS, Mitch McConnell, menyalahkan Presiden Barack Obama yang menyetujui perjanjian nuklir Iran. "Pendekatan terhadap perjanjian itu dilakukan dari perspektif yang cacat, kesepakatan itu lebih menguntungkan Iran ketimbang benar-benar mengakhiri program nuklirnya," ujar McConnell sembari menambahkan, Kongres AS akan mempelajari "konsesi" yang telah dibuat oleh pemerintahan Obama.
Pada bulan lalu, Menteri Luar Negeri AS John Kerry menyatakan, kesempatan terbaik untuk menyelesaikan masalah nuklir Iran adalah dengan menggunakan cara-cara damai. Namun hal ini akan menjadi sia-sia jika Kongres menolak perjanjian yang telah susah payah dinegosiasikan dengan Teheran.
Kongres AS saat ini tengah dalam proses mempelajari perjanjian nuklir Iran ini selama 60 hari. Apabila, nantinya Kongres menolak perjanjian nuklir ini, Obama akan menggunakan hak veto untuk menggugurkan keputusan Kongres dan tetap menjalankan perjanian nuklir tersebut.
Namun, veto tidak akan diperlukan jika Obama mendapatkan dukungan dari dua pertiga anggota Kongres.
Iran dan enam kekuatan dunia pada bulan telah mencapai kesepakatan mengenai masalah nuklir yang dikembangkan oleh negeri Mullah itu. Kesepakatan ini memberikan peluang kepada Iran untuk terlepas dari sanksi PBB.
"Lima belas anggota Senat AS memberikan dukungan kepada kami terkait perjanjian nuklir Iran," ujar juru bicara Gedung Putih, John Esrnest seperti dikutip dari Xinhua, Selasa (25/8/2015). Earnest menyatakan, dukungan tersebut antara lain datang dari pemimpin Partai Demokrat di Senat. Harry Reid, dan senator asal Michigan, Debbie Stabenow.
Sebelumnya, pemimpin mayoritas di Senat AS, Mitch McConnell, menyalahkan Presiden Barack Obama yang menyetujui perjanjian nuklir Iran. "Pendekatan terhadap perjanjian itu dilakukan dari perspektif yang cacat, kesepakatan itu lebih menguntungkan Iran ketimbang benar-benar mengakhiri program nuklirnya," ujar McConnell sembari menambahkan, Kongres AS akan mempelajari "konsesi" yang telah dibuat oleh pemerintahan Obama.
Pada bulan lalu, Menteri Luar Negeri AS John Kerry menyatakan, kesempatan terbaik untuk menyelesaikan masalah nuklir Iran adalah dengan menggunakan cara-cara damai. Namun hal ini akan menjadi sia-sia jika Kongres menolak perjanjian yang telah susah payah dinegosiasikan dengan Teheran.
Kongres AS saat ini tengah dalam proses mempelajari perjanjian nuklir Iran ini selama 60 hari. Apabila, nantinya Kongres menolak perjanjian nuklir ini, Obama akan menggunakan hak veto untuk menggugurkan keputusan Kongres dan tetap menjalankan perjanian nuklir tersebut.
Namun, veto tidak akan diperlukan jika Obama mendapatkan dukungan dari dua pertiga anggota Kongres.
Iran dan enam kekuatan dunia pada bulan telah mencapai kesepakatan mengenai masalah nuklir yang dikembangkan oleh negeri Mullah itu. Kesepakatan ini memberikan peluang kepada Iran untuk terlepas dari sanksi PBB.
(esn)