Korsel Mengaku Sedang Berusaha Mencegah Terjadinya Perang
A
A
A
SEOUL - Menteri Luar Negeri Korea Selatan (Korsel) Yun Byung-se mengatakan, dialog damai dengan Korea Utara (Korut) dimaksudkan untuk mecegah negara tersebut melakukan provokasi di masa depan. Tanpa provokias, lanjut Byung-se peperangan pun tidak akan meletus di semenanjung Korea.
"Korsel memiliki tujuan untuk memastikan Korut tidak melakukan provokasi lebih lanjut melalui pembicaraan tingkat tinggi yang saat ini sedang berlangsung," kata Byung-se dalam sebuah pernyataan.
Byung-se juga menuturkan, pihaknya tengah mendesak Korut untuk meminta maaf atas serangan ranjau darat yang melukai tentara Korsel di perbatasan. Dirinya menyebut serangan itu sebagai pelanggaran yang sangat keras.
"Selama ini dalam setiap pertemuan tingkat tinggi, kami mencoba untuk membuat titik ini sangat jelas sehingga kita dapat menghindari, mencegah jenis-jenis pelanggaran di masa depan," sambungnya, seperti dilansir Yonhap pada Senin (24/8/2015).
Namun, Byung-se mengaku bersikap sangat realistis mengenai tujuan yang coba mereka capai, dan mengatakan pihaknya selalu bersiaga, jika saja Korut kembali melakukan provokasi. "Mencapai tujuan kami adalah tugas yang sangat sulit," ucapnya.
"Korsel memiliki tujuan untuk memastikan Korut tidak melakukan provokasi lebih lanjut melalui pembicaraan tingkat tinggi yang saat ini sedang berlangsung," kata Byung-se dalam sebuah pernyataan.
Byung-se juga menuturkan, pihaknya tengah mendesak Korut untuk meminta maaf atas serangan ranjau darat yang melukai tentara Korsel di perbatasan. Dirinya menyebut serangan itu sebagai pelanggaran yang sangat keras.
"Selama ini dalam setiap pertemuan tingkat tinggi, kami mencoba untuk membuat titik ini sangat jelas sehingga kita dapat menghindari, mencegah jenis-jenis pelanggaran di masa depan," sambungnya, seperti dilansir Yonhap pada Senin (24/8/2015).
Namun, Byung-se mengaku bersikap sangat realistis mengenai tujuan yang coba mereka capai, dan mengatakan pihaknya selalu bersiaga, jika saja Korut kembali melakukan provokasi. "Mencapai tujuan kami adalah tugas yang sangat sulit," ucapnya.
(esn)