Pyongyang Masih Kondusif, Warga Asyik Bertamasya
A
A
A
Dampak ketegangan antara Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) di wilayah perbatasan, ternyata tidak sampai ke Pyongyang, ibukota Korut. Hal tersebut diutarakan oleh Sekretaris Ketiga Politik-Ekonomi Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Pyongyang, Irman A. Nasoetion.
"Situasi di Pyongyang kondusif. Warga beraktivitas seperti biasa, layaknya hari Sabtu-Minggu biasa, warga keluar rumah menikmati hari libur. Toko-toko dan pasar juga beroperasi seperti biasa," kata Irman melalui surat elektronik kepada Sindonews pada Minggu (23/8/2015).
Namun, dirinya menuturkan beberapa waktu lalu para perwakilan asing di Pyongyang sempat dikumpulkan oleh pemerintah Korut untuk diberikan penjelasan situasi terkini di kawasan perbatasan atau Zona Demiliterisasi (DMZ).
"Hari Jum'at (21/8) ada briefing dari Jenderal Kim Yong Chol dari Korean People's Army (KPA) mengenai situasi di perbatasan dan berharap para Dubes, atase militer dan diplomat tidak termakan oleh (fooled by) propaganda Korsel," sambungnya.
"Selain itu, seperti mungkin sudah ketahui, sedang ada pertemuan antara dua Korea, dari kemarin sore, dan akan berlanjut sore ini, dalam upaya meredakan ketegangan," imbuhnya.
Kedua Korea sempat terjebak baku tembak pada Kamis lalu, yang diakibatkan oleh rasa tidak senang Korut terhadap proganda yang dilakukan Korsel di perbatasan. Semenjak itu, keduanya kembali terjebak ketegangan.
"Situasi di Pyongyang kondusif. Warga beraktivitas seperti biasa, layaknya hari Sabtu-Minggu biasa, warga keluar rumah menikmati hari libur. Toko-toko dan pasar juga beroperasi seperti biasa," kata Irman melalui surat elektronik kepada Sindonews pada Minggu (23/8/2015).
Namun, dirinya menuturkan beberapa waktu lalu para perwakilan asing di Pyongyang sempat dikumpulkan oleh pemerintah Korut untuk diberikan penjelasan situasi terkini di kawasan perbatasan atau Zona Demiliterisasi (DMZ).
"Hari Jum'at (21/8) ada briefing dari Jenderal Kim Yong Chol dari Korean People's Army (KPA) mengenai situasi di perbatasan dan berharap para Dubes, atase militer dan diplomat tidak termakan oleh (fooled by) propaganda Korsel," sambungnya.
"Selain itu, seperti mungkin sudah ketahui, sedang ada pertemuan antara dua Korea, dari kemarin sore, dan akan berlanjut sore ini, dalam upaya meredakan ketegangan," imbuhnya.
Kedua Korea sempat terjebak baku tembak pada Kamis lalu, yang diakibatkan oleh rasa tidak senang Korut terhadap proganda yang dilakukan Korsel di perbatasan. Semenjak itu, keduanya kembali terjebak ketegangan.
(esn)