Rusia Minta Jerman dan Prancis Tekan Ukraina
A
A
A
MOSKOW - Pemerintah Rusia meminta Jerman dan Prancis untuk memberikan tekanan ekstra kepada pemerintah Ukraina agar mematuhi perjanjian Minsk. Permintaan ini muncul paska terus meningkatnya situasi di kawasan Ukraina timur.
"Rusia mengharapkan para pemimpin Jerman dan Prancis untuk menempatkan lebih banyak tekanan pada Presiden Ukraina, Petro Poroshenko agar menerapkan rencana perdamaian yang ditandatangani bulan Februari lalu," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Larov.
"Dalam pandangan kami, memberikan tekanan tambahan kepada Kiev adalah hal yang perlu untuk dilakukan," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Rabu (19/8/2015).
Lavrov menambahkan, dia berharap Kanselir Jerman Angela Merkel dan Prancis Prancis Francois Hollande memeberikan tekanan tersebut. Sebab, lanjut Lavrov, kedua pemimpin Eropa itu merupakan pihak yang memiliki posisi sebagai penjamin perjanjian Minsk.
Jerman dan Prancis bersama dengan Rusia merupakan pihak yang memediasi negosiasi antara pemerintah Ukraina dan kaum separatis. Kedua negara itu juga turut menandatangani perjanjian damai itu, yang menjadikan keduanya turut bertanggung jawab atas masa depan perjanjian tersebut.
Permintaan ini juga muncul di tengah rencana pertemuan antara pemimpin Ukraina, Jerman dan Prancis di Berlin, pekan depan. Pertemuan ini dilakukan dalam upaya untuk mengakhiri gelombang kekerasan baru di Ukraina timur.
"Rusia mengharapkan para pemimpin Jerman dan Prancis untuk menempatkan lebih banyak tekanan pada Presiden Ukraina, Petro Poroshenko agar menerapkan rencana perdamaian yang ditandatangani bulan Februari lalu," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Larov.
"Dalam pandangan kami, memberikan tekanan tambahan kepada Kiev adalah hal yang perlu untuk dilakukan," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Rabu (19/8/2015).
Lavrov menambahkan, dia berharap Kanselir Jerman Angela Merkel dan Prancis Prancis Francois Hollande memeberikan tekanan tersebut. Sebab, lanjut Lavrov, kedua pemimpin Eropa itu merupakan pihak yang memiliki posisi sebagai penjamin perjanjian Minsk.
Jerman dan Prancis bersama dengan Rusia merupakan pihak yang memediasi negosiasi antara pemerintah Ukraina dan kaum separatis. Kedua negara itu juga turut menandatangani perjanjian damai itu, yang menjadikan keduanya turut bertanggung jawab atas masa depan perjanjian tersebut.
Permintaan ini juga muncul di tengah rencana pertemuan antara pemimpin Ukraina, Jerman dan Prancis di Berlin, pekan depan. Pertemuan ini dilakukan dalam upaya untuk mengakhiri gelombang kekerasan baru di Ukraina timur.
(esn)