Dunia Internasional Kutuk Aksi Barbar ISIS
Senin, 17 Agustus 2015 - 18:16 WIB

Dunia Internasional Kutuk Aksi Barbar ISIS
A
A
A
WASHINGTON - Sejumlah Kepala Negara, seperti dari Amerika Serikat (AS), Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, dan Inggris mengeluarkan pernyataan bersama yang mengutuk aksi barbar kelompok ISIS di Libya. Milisi ISIS diketahui memenggal kepala 12 anggota milisi lokal yang memerangi mereka dan menggantung mereka pada sebuah salib.
"Kami sangat prihatin dengan laporan bahwa para pejuang tersebut dibunuh dan melakukan tindak kekerasan untuk meneror di kota yang padat penduduknya," begitu pernyataan bersama yang dirilis oleh Departemen Luar Negeri AS seperti dilansir AFP, Senin (17/8/2015).
Pemerintah negara-negera tersebut berkeinginan agar pihak-pihak yang bertikai di Libya bersatu dan bergabung dengan koalisi internasional dalam memerangi kelompok yang ingin mengeksploitasi Libya untuk agenda mereka sendiri.
"Situasi di Sirte menunjukan kebutuhan mendesak agar pihak-pihak di Libya mencapai kesepakatan tentang pembentukan pemerintahan berdasarkan kesepakatan nasional, untuk bergabung dengan masyarakat internasional, dapat memberikan keamanan dari ancaman kelompok ekstrimis yang berusaha mengacaukan negara," begitu bunyi pernyataan itu.
Kondisi Libya memburuk pasca tumbangnya rezim Moammar Khadafi pada tahun 2011. Negara itu kini mempunyai dua pemerintahan yang berujung pada munculnya persaingan dalam memperebutkan dan menguasai negara yang kaya akan minyak itu.
Pemerintahan Libya yang diakui oleh dunia internasional adalah kelompok yang berbasih di wilayah timur negara. Kelompok tersebut mendesak agar negara-negara Arab untuk mengambil langkah-langkah untuk menghadapi kelompok ISIS
"Kami sangat prihatin dengan laporan bahwa para pejuang tersebut dibunuh dan melakukan tindak kekerasan untuk meneror di kota yang padat penduduknya," begitu pernyataan bersama yang dirilis oleh Departemen Luar Negeri AS seperti dilansir AFP, Senin (17/8/2015).
Pemerintah negara-negera tersebut berkeinginan agar pihak-pihak yang bertikai di Libya bersatu dan bergabung dengan koalisi internasional dalam memerangi kelompok yang ingin mengeksploitasi Libya untuk agenda mereka sendiri.
"Situasi di Sirte menunjukan kebutuhan mendesak agar pihak-pihak di Libya mencapai kesepakatan tentang pembentukan pemerintahan berdasarkan kesepakatan nasional, untuk bergabung dengan masyarakat internasional, dapat memberikan keamanan dari ancaman kelompok ekstrimis yang berusaha mengacaukan negara," begitu bunyi pernyataan itu.
Kondisi Libya memburuk pasca tumbangnya rezim Moammar Khadafi pada tahun 2011. Negara itu kini mempunyai dua pemerintahan yang berujung pada munculnya persaingan dalam memperebutkan dan menguasai negara yang kaya akan minyak itu.
Pemerintahan Libya yang diakui oleh dunia internasional adalah kelompok yang berbasih di wilayah timur negara. Kelompok tersebut mendesak agar negara-negara Arab untuk mengambil langkah-langkah untuk menghadapi kelompok ISIS
(esn)