Warga China Korban Ledakan Tianjin Tuntut Ganti Rugi

TIANJIN - Sekitar seratus orang yang tempat tinggalnya rusak akibat ledakan Tianjin melakukan aksi demonstrasi menuntut kompensasi dari pemerintah.

"Permintaan kami sebagai korban: Pemerintah harus membelikan rumah bagi kami," begitu bunyi spanduk yang dibawa para demonstran yang melakukan aksi protes di luar hotel di Tianjin yang menjadi tempat penginapan para pejabat, seperti dikutip dari Washington Post, Senin (17/8/2015). "Anak-anak bertanya: Bagaimana kita bisa tumbuh sehat?" bunyi spanduk lainnya.

Salah seorang warga, Bian Jiang mengungkapkan apa yang menimpanya saat peristiwa ledakan itu terjadi. Saat itu, dia sedang tertidur ketika ledakan pertama terjadi pada Rabu tengah malam lalu.

"Dua puluh detik kemudian saya mendengar ledakan kedua dan melihat asap yang menyerupai cendawan. Kemudian aku terlempar dari tempat tidur karena kuatnya ledakan itu. Saya khawatir, kami tidak akan bisa keluar hidup-hidup," terangnya sembari menambahkan bahwa rumahnya kini telah hancur.

Sementara itu, juru bicara pemerintah Tianjin Gong Jiansheng mengatakan, 114 orang tewas dan 70 hilang termasuk 64 orang pemadam kebakaran dan enam polisi akibat ledakan tersebut. Peristiwa ledakan Tianjin adalah kecelakaan industri paling mematikan di China dalam beberapa tahun terakhir.

Pada bulan Juni 2013 lalu, kebakaran di pabrik unggas yang ada di daerah timur laut Provinsi Jilin menewaskan 121 orang. Sedangkan pada bulan Agustus 2014, sebuah ledakan di pabrik logam yang ada di sebelah timur Provinsi Jiangsu memakan korban jiwa sebanyak 97 orang.