Speaker Korsel Buat Korut Naik Pitam
A
A
A
PYONGYANG - Korea Utara (Korut) mengancam akan meledakkan pengeras suara milik Korea Selatan (Korsel) yang ada diperbatasan karena dianggap telah melakukan propaganda anti Pyongyang.
Korsel memulai propaganda anti Korut setelah negara komunis itu membantah telah menanam ranjau darat di Zona Demiliterisasi di bagian selatan dari perbatasan ke dua negara.
Hal ini terjadi setelah dua tentara Korsel menderita cacat setelah terkena ranjau darat di daerah tersebut.
Dikutip dari Independent, Minggu (16/8/2015), pihak militer Korut menyatakan, siaran tersebut setara dengan deklarasi perang dan jika Korsel tidak menghentikan tindakannya itu maka tindakan militer akan diambil untuk menghentikan segala bentuk perang psikologi anti Korut di perbatasan.
Namun ancaman Korut itu ditanggapi santai oleh Presiden Korsel Park Geun-huy. Ia mengatakan, PyongYang harus bangun dari mimpinya bisa mempertahankan pemerintahan hanya dengan provokasi dan ancaman. Hal itu hanya akan membuat Korut diisolasi dan mendatangkan kehancuran.
Park menegaskan, Korsel akan bersikan tegas atas segala bentuk provokasi. Tetapi jika PyongYang menghendaki dialog damai maka hal itu lebih baik untuk memperbaiki kehidupan rakyatnya.
Park juga mendesak Korut untuk menerima ajakannya membangun Taman Perdamaian di Zona Demiliterisasi. Taman tersebut diperuntukkan bagi berkumpulnya anggota keluarga dua Korea yang dipisahkan oleh perbatasan.
Korsel memulai propaganda anti Korut setelah negara komunis itu membantah telah menanam ranjau darat di Zona Demiliterisasi di bagian selatan dari perbatasan ke dua negara.
Hal ini terjadi setelah dua tentara Korsel menderita cacat setelah terkena ranjau darat di daerah tersebut.
Dikutip dari Independent, Minggu (16/8/2015), pihak militer Korut menyatakan, siaran tersebut setara dengan deklarasi perang dan jika Korsel tidak menghentikan tindakannya itu maka tindakan militer akan diambil untuk menghentikan segala bentuk perang psikologi anti Korut di perbatasan.
Namun ancaman Korut itu ditanggapi santai oleh Presiden Korsel Park Geun-huy. Ia mengatakan, PyongYang harus bangun dari mimpinya bisa mempertahankan pemerintahan hanya dengan provokasi dan ancaman. Hal itu hanya akan membuat Korut diisolasi dan mendatangkan kehancuran.
Park menegaskan, Korsel akan bersikan tegas atas segala bentuk provokasi. Tetapi jika PyongYang menghendaki dialog damai maka hal itu lebih baik untuk memperbaiki kehidupan rakyatnya.
Park juga mendesak Korut untuk menerima ajakannya membangun Taman Perdamaian di Zona Demiliterisasi. Taman tersebut diperuntukkan bagi berkumpulnya anggota keluarga dua Korea yang dipisahkan oleh perbatasan.
(esn)