Markas Badan Intelijen Inggris Dihantam Bom
A
A
A
LONDON - Sebuah bom meledak di markan Badan Intelijen Inggris yang ada di Irlandia Utara. Ledakan terjadi di Palace Barracks, County Down, kemarin pagi.
Dikutip dari laman Independen, Sabtu (15/8/2015), bom tersebut diletakkan di dalam sebuah mobil van. Ledakan bom tersebut juga menyebabkan kebakaran yang merembet ke dua kendaraan lain dan garasi yang berada di dalam kompleks. Meski begitu, tidak ada korban dalam insiden itu.
Aksi teror ini diyakini dilakukan oleh kelompok Republik yang menentang proses perdamaian di Irlandia Utara. Aksi ini pun menuai kecaman dari politisi Irlandia.
"Mereka yang bertanggungjawab mengirimkan bom dalam mobil pos ini menunjukkan ketidakpedulian mereka dan bertindak sembrono terhadap keselamatan para pekerja pos dan mereka yang tengah melakukan pekerjaan mereka. Tidak ada yang diuntungkan dari aksi ini. Tindakan mereka nekat dan sia-sia," ujar Menteri Luar Negeri Irlandia, Theresa Villiers.
Sementara tokoh kelompok Demokrat, Alex Easton mengaku marah atas aksi teror itu dan menilai hal itu adalah upaya pembunuhan terhadap seseorang atau bahkan terhadap tentara yang ada di Palace Barracks.
"Ini perkembangan yang sangat mengkhawatirkan dan saya benar-benar mengutuknya," tegas Easton.
"Saya hanya lega tidak ada yang terluka serius atau terbunuh dan saya akan menangkap siapa saja yang memiliki informasi kejadian untuk dibawa ke polisi dan menempatkan mereka yang terlibat di balik jeruji besi, tempat dimana seharusnya mereka berada," tambahnya lagi.
Dalam beberapa bulan terakhir, telah terjadi peningkatan dalam aktifitas teroris di Irlandia Utara. Sejumlah aksi teror itu termasuk serangan bom di pos polisi di Lurgan, serangan bom pada saat perayaan perdamaian dan rekonsiliasi di pusat kota Belfast, dan ditemukannya sejumlah pistol dalam penggerebekan di sebuah rumah di kota perbatasan, Dundalk.
Dikutip dari laman Independen, Sabtu (15/8/2015), bom tersebut diletakkan di dalam sebuah mobil van. Ledakan bom tersebut juga menyebabkan kebakaran yang merembet ke dua kendaraan lain dan garasi yang berada di dalam kompleks. Meski begitu, tidak ada korban dalam insiden itu.
Aksi teror ini diyakini dilakukan oleh kelompok Republik yang menentang proses perdamaian di Irlandia Utara. Aksi ini pun menuai kecaman dari politisi Irlandia.
"Mereka yang bertanggungjawab mengirimkan bom dalam mobil pos ini menunjukkan ketidakpedulian mereka dan bertindak sembrono terhadap keselamatan para pekerja pos dan mereka yang tengah melakukan pekerjaan mereka. Tidak ada yang diuntungkan dari aksi ini. Tindakan mereka nekat dan sia-sia," ujar Menteri Luar Negeri Irlandia, Theresa Villiers.
Sementara tokoh kelompok Demokrat, Alex Easton mengaku marah atas aksi teror itu dan menilai hal itu adalah upaya pembunuhan terhadap seseorang atau bahkan terhadap tentara yang ada di Palace Barracks.
"Ini perkembangan yang sangat mengkhawatirkan dan saya benar-benar mengutuknya," tegas Easton.
"Saya hanya lega tidak ada yang terluka serius atau terbunuh dan saya akan menangkap siapa saja yang memiliki informasi kejadian untuk dibawa ke polisi dan menempatkan mereka yang terlibat di balik jeruji besi, tempat dimana seharusnya mereka berada," tambahnya lagi.
Dalam beberapa bulan terakhir, telah terjadi peningkatan dalam aktifitas teroris di Irlandia Utara. Sejumlah aksi teror itu termasuk serangan bom di pos polisi di Lurgan, serangan bom pada saat perayaan perdamaian dan rekonsiliasi di pusat kota Belfast, dan ditemukannya sejumlah pistol dalam penggerebekan di sebuah rumah di kota perbatasan, Dundalk.
(esn)