Khamenei Terbitkan Buku Penghancuran Israel dan Penipuan AS
A
A
A
TEHERAN - Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menerbitkan buku tentang penghancuran Israel dan penipuan yang dilakukan Amerika Serikat (AS). Buku berisi manifesto setebal 416 halaman itu hanya tersedia di Iran.
Buku dengan kredit penulis Khamenei itu berjudul ”The flag bearer of Jihad to liberate Jerusalem,” yang bermakna “Pembawa bendera jihad untuk membebaskan Yerusalem.” Demikian laporan New York Post, Senin (3/8/2015).
Dalam manifesto tersebut, Khamenei menegaskan keyakinannya bahwa Israel tidak memiliki hak untuk eksis sebagai sebuah negara. Dia menggunakan tiga kata khas yang digunakan dalam manifesto tersebut. Yakni, nabudi yang bermakna pemusnahan. Imha yang bermakna memudar dan Zaval yang berarti penipisan. Buku ini diduga sebagai strategi Khamenei propaganda dalam menghancurkan Israel.
Menurut laporan New York Post, Khamenei mamsukkan Israel dalam daftar kasus khusus, yakni dengan sebutan “sekutu Setan Besar Amerika. ”(Yang) telah mengobarkan perang terhadap umat Islam, karena menempati Yerusalem, yang dia sebut Kota Suci ketiga umat Islam,” tulis media AS itu mengutip buku Khamenei.
Dalam buku tersebut, pemimpin Iran itu menyerukan perang untuk jangka waktu tertentu dengan tujuan membuat warga mayoritas Yahudi di Israel tidak betah dan akhirnya meninggalkan Israel. Namun, di buku itu Khamenei menegaskan, bahwa dia tidak menyerukan pembantaian terhadap warga Yahudi.
Lebih lanjut, Khamenei mengulas perjuangan Hizbullah Libanon ketika berperang dengan Israel di masa lalu. ”Kami telah melakukan intervensi dalam hal anti-Israel, dan membawa kemenangan dalam perang 33-hari oleh Hizbullah yang melawan Israel pada tahun 2006 dan dalam perang 22 hari antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza,” tulis Khamenei.
Buku dengan kredit penulis Khamenei itu berjudul ”The flag bearer of Jihad to liberate Jerusalem,” yang bermakna “Pembawa bendera jihad untuk membebaskan Yerusalem.” Demikian laporan New York Post, Senin (3/8/2015).
Dalam manifesto tersebut, Khamenei menegaskan keyakinannya bahwa Israel tidak memiliki hak untuk eksis sebagai sebuah negara. Dia menggunakan tiga kata khas yang digunakan dalam manifesto tersebut. Yakni, nabudi yang bermakna pemusnahan. Imha yang bermakna memudar dan Zaval yang berarti penipisan. Buku ini diduga sebagai strategi Khamenei propaganda dalam menghancurkan Israel.
Menurut laporan New York Post, Khamenei mamsukkan Israel dalam daftar kasus khusus, yakni dengan sebutan “sekutu Setan Besar Amerika. ”(Yang) telah mengobarkan perang terhadap umat Islam, karena menempati Yerusalem, yang dia sebut Kota Suci ketiga umat Islam,” tulis media AS itu mengutip buku Khamenei.
Dalam buku tersebut, pemimpin Iran itu menyerukan perang untuk jangka waktu tertentu dengan tujuan membuat warga mayoritas Yahudi di Israel tidak betah dan akhirnya meninggalkan Israel. Namun, di buku itu Khamenei menegaskan, bahwa dia tidak menyerukan pembantaian terhadap warga Yahudi.
Lebih lanjut, Khamenei mengulas perjuangan Hizbullah Libanon ketika berperang dengan Israel di masa lalu. ”Kami telah melakukan intervensi dalam hal anti-Israel, dan membawa kemenangan dalam perang 33-hari oleh Hizbullah yang melawan Israel pada tahun 2006 dan dalam perang 22 hari antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza,” tulis Khamenei.
(mas)