Rusia: Diam-diam Eropa Mendukung Kami
A
A
A
MOSKOW - Juru bicara Parlemen Rendah Rusia atau Negara Duma Sergey Naryshkin mengatakan, banyak negara-negara Eropa yang secara diam-diam mendukung Rusia. Ini terlihat dari masih banyaknya sekutu yang dimiliki oleh Rusia di Benua Biru tersebut.
"Pada faktanya, kami masih memiliki sekutu di Eropa, bahkan di negara-negara di mana pemerintahnya memiliki sentimen anti-Rusia terkuat dan mempromosikan kampanye propaganda yang paling intensif," kata Naryshkin.
"Kita tahu bahwa masyarakat memiliki suasana hati yang berbeda," sambungnya, kala melakukan wawancara dengan surat kabar Rusia Izvestiya, seperti dilansir Itar-tass pada Kamis (30/7/2015).
Terkait sanksi anti-Rusia yang dijatuhkan Uni Eropa (UE), dirinya yakin jika setiap negara diberikan kesempatan untuk bersuara, mayoritas dari negara-negara UE tersebut akan menolak penjatuhan sanksi itu. "Kita akan melihat hal yang berbeda jika itu dilakukan," ucapnya.
Dirinya menilai, para pemimpin UE memang sengaja tidak memberikan kebebasan kepada negara anggotanya untuk bersuara. Sebab, lanjut Naryshkin, UE takut dampak negatif mengenai sanksi ini akan terkuak kepada publik, yang pada akhirnya dapat membatalkan sanksi kepada Rusia.
"Bukan suatu kebetulan bahwa Uni Eropa berusaha untuk menghindari perdebatan tentang masalah ini. Mungkin mereka takut hal ini akan muncul ke permukaan dan mengungkap sanksi itu lebih banyak merugikan negara UE daripada Rusia," imbuhnya.
"Pada faktanya, kami masih memiliki sekutu di Eropa, bahkan di negara-negara di mana pemerintahnya memiliki sentimen anti-Rusia terkuat dan mempromosikan kampanye propaganda yang paling intensif," kata Naryshkin.
"Kita tahu bahwa masyarakat memiliki suasana hati yang berbeda," sambungnya, kala melakukan wawancara dengan surat kabar Rusia Izvestiya, seperti dilansir Itar-tass pada Kamis (30/7/2015).
Terkait sanksi anti-Rusia yang dijatuhkan Uni Eropa (UE), dirinya yakin jika setiap negara diberikan kesempatan untuk bersuara, mayoritas dari negara-negara UE tersebut akan menolak penjatuhan sanksi itu. "Kita akan melihat hal yang berbeda jika itu dilakukan," ucapnya.
Dirinya menilai, para pemimpin UE memang sengaja tidak memberikan kebebasan kepada negara anggotanya untuk bersuara. Sebab, lanjut Naryshkin, UE takut dampak negatif mengenai sanksi ini akan terkuak kepada publik, yang pada akhirnya dapat membatalkan sanksi kepada Rusia.
"Bukan suatu kebetulan bahwa Uni Eropa berusaha untuk menghindari perdebatan tentang masalah ini. Mungkin mereka takut hal ini akan muncul ke permukaan dan mengungkap sanksi itu lebih banyak merugikan negara UE daripada Rusia," imbuhnya.
(esn)