Susui Bayi saat Sidang DPR, Politisi Argentina Picu Kehebohan
A
A
A
BUENOS AIRES - Victoria Donda Perez, 47, seorang politisi anggota DPR Argentina memicu kehebohan setelah dia menyusui bayinya yang berusia delapan bulan saat sidang parlemen.
Dia mengabadikan gambar ketika menyusui bayinya saat sidang di DPR itu dan mengunggahnya di media sosial. Gambar-gambar tersebut memicu reaksi pro dan kontra di media sosial.
Para pengguna media sosial yang pro dengan aksi Perez memujinya sebagai contoh ibu yang penuh kasih meski sibuk bekerja. Perez pernah menjadi anggota Kongres Argentina pada tahun 2007 dan dijuluki "Dipusex".
”Ketika bayi Anda menangis, semua yang Anda inginkan adalah menenangkannya. Saya mengaguminya karena banyak ibu meninggalkan anak-anak mereka di penampungan meskipun air susu ibu (ASI) jauh lebih baik daripada makanan,” bunyi komentar salah satu pengguna media sosial yang membela tindakan Perez, seperti dikutip news.com.au, Jumat (24/7/2015).
Tapi banyak juga pengguna media sosial yang tidak setuju dengan aksi Perez yang dianggap sebagai sensasi. ”Baiklah, tapi dia harus menutupi payudaranya dengan salah satu bra khusus. Anda tidak perlu berkeliaran di lingkungan sekitar dengan menunjukkan payudara Anda,” bunyi komentar pengguna media sosial yang kontra dengan aksi politisi wanita Argentina itu.
Tindakan Perez yang menyusui bayinya saat sidang parlemen mengingatkan kejadian serupa pada tahun 2003 di parlemen Victoria. Saat itu, anggota parlemen dari Partai Buruh, Kirstie Marshall diminta untuk meninggalkan Parlemen Negara karena dia menyusui putrinya yang baru berusia 11hari saat sidang parlemen.
Kebijakan terhadap Kirstie itu memicu peredebatan tentang hak-hak bayi dan ibu di tempat kerja.
Dia mengabadikan gambar ketika menyusui bayinya saat sidang di DPR itu dan mengunggahnya di media sosial. Gambar-gambar tersebut memicu reaksi pro dan kontra di media sosial.
Para pengguna media sosial yang pro dengan aksi Perez memujinya sebagai contoh ibu yang penuh kasih meski sibuk bekerja. Perez pernah menjadi anggota Kongres Argentina pada tahun 2007 dan dijuluki "Dipusex".
”Ketika bayi Anda menangis, semua yang Anda inginkan adalah menenangkannya. Saya mengaguminya karena banyak ibu meninggalkan anak-anak mereka di penampungan meskipun air susu ibu (ASI) jauh lebih baik daripada makanan,” bunyi komentar salah satu pengguna media sosial yang membela tindakan Perez, seperti dikutip news.com.au, Jumat (24/7/2015).
Tapi banyak juga pengguna media sosial yang tidak setuju dengan aksi Perez yang dianggap sebagai sensasi. ”Baiklah, tapi dia harus menutupi payudaranya dengan salah satu bra khusus. Anda tidak perlu berkeliaran di lingkungan sekitar dengan menunjukkan payudara Anda,” bunyi komentar pengguna media sosial yang kontra dengan aksi politisi wanita Argentina itu.
Tindakan Perez yang menyusui bayinya saat sidang parlemen mengingatkan kejadian serupa pada tahun 2003 di parlemen Victoria. Saat itu, anggota parlemen dari Partai Buruh, Kirstie Marshall diminta untuk meninggalkan Parlemen Negara karena dia menyusui putrinya yang baru berusia 11hari saat sidang parlemen.
Kebijakan terhadap Kirstie itu memicu peredebatan tentang hak-hak bayi dan ibu di tempat kerja.
(mas)