FBI Sebut ISIS Ancaman Terbesar AS
A
A
A
NEW YORK - Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat (AS), James Comey menyatakan, saat ini al-Qaeda bukan lagi menjadi ancaman terbesar bagi AS. Menurutnya, saat ini ISIS merupakan ancaman terbesar bagi Negeri Paman Sam tersebut.
"Upaya ISIS untuk menginspirasi warga AS yang memiliki masalah dengan tindakan kekerasan menjadi ancaman yang lebih besar bagi AS dibanding dengan serangan langsung yang dilakukan al-Qaeda," kata Comey dalam sebuah pernyataan.
Dirinya menuturkan, alasan lain ISIS lebih mengancam dibandingkan dengan al-Qaeda adalah pola perekrutan dan perencanaan yang dilakukan kelompok itu. ISIS sudah menggunakan teknologi, yakni internet untuk melakukan perekrutan, propaganda, dan juga perencanaan serangan.
"Saya sangat khawatir tentang apa yang tidak bisa saya lihat. Karena para perekrut ISIS menggunakan perangkat lunak komunikasi terenkripsi untuk menghindari pantauan AS," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (23/7/2015).
Comey sendiri sejatinya sudah beberapa kali mengutarakan ancaman serius dari strategi yang dilakukan ISIS terhadap keamanan AS. Dalam pandanganya, radikalisme di AS terus berkembang, dengan mulai banyaknya aksi penembakan tunggal yang membawa nama-nama Agama.
Sebelumnya, AS sempat menaruh gelar pemberi ancaman terbesar kepada Khorasan, salah satu kelompok sempalan al-Qaeda. Tapi, Comey menyebut saat ini ancaman yang ditimbulkan Khorasan telah secara signifikan berkurang, terutama setelah pemimpinnya tewas oleh serangan udara AS.
"Upaya ISIS untuk menginspirasi warga AS yang memiliki masalah dengan tindakan kekerasan menjadi ancaman yang lebih besar bagi AS dibanding dengan serangan langsung yang dilakukan al-Qaeda," kata Comey dalam sebuah pernyataan.
Dirinya menuturkan, alasan lain ISIS lebih mengancam dibandingkan dengan al-Qaeda adalah pola perekrutan dan perencanaan yang dilakukan kelompok itu. ISIS sudah menggunakan teknologi, yakni internet untuk melakukan perekrutan, propaganda, dan juga perencanaan serangan.
"Saya sangat khawatir tentang apa yang tidak bisa saya lihat. Karena para perekrut ISIS menggunakan perangkat lunak komunikasi terenkripsi untuk menghindari pantauan AS," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (23/7/2015).
Comey sendiri sejatinya sudah beberapa kali mengutarakan ancaman serius dari strategi yang dilakukan ISIS terhadap keamanan AS. Dalam pandanganya, radikalisme di AS terus berkembang, dengan mulai banyaknya aksi penembakan tunggal yang membawa nama-nama Agama.
Sebelumnya, AS sempat menaruh gelar pemberi ancaman terbesar kepada Khorasan, salah satu kelompok sempalan al-Qaeda. Tapi, Comey menyebut saat ini ancaman yang ditimbulkan Khorasan telah secara signifikan berkurang, terutama setelah pemimpinnya tewas oleh serangan udara AS.
(esn)