Indonesia Kecam Aksi Bom Bunuh Diri di Turki
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri mengeluarkan kecaman keras atas aksi bom bunuh diri yang mengguncang Turki awal pekan lalu.
Serangan bom bunuh diri tersebut terjadi di Kota Suruc, dan menewaskan setidaknya 31 orang, dan melukai 100 orang lainnya. (Baca juga:Ledakan Dahsyat di Turki, 30 Orang Diperkirakan Tewas)
"Pemerintah Indonesia menyampaikan duka cita dan simpati mendalam kepada Rakyat dan Pemerintah Turki serta keluarga korban," bunyi pernyataan Kemlu, seperti dilansir dari laman resmi mereka pada Rabu (22/7/2015).
Sementara itu, menurut Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, serangan itu menunjukan bahwa pelaku aksi bom bunuh diri tidak memiliki hati nurani, dan bukanlan manusia beragama.
“Terjadinya serangan teror di saat umat Islam masih merayakan Idul Fitri menunjukan bahwa pelaku teror tidak memiliki hati nurani dan tidak mewakili ajaran agama manapun. Pemerintah Indonesia akan terus berkerja sama dengan masyarakat internasional untuk memerangi berbagai kelompok gerakan radikal” kata Retno. (Baca juga:Bom Turki Renggut 31 Jiwa, Bomber Wanita ISIS Disalahkan)
Kemlu sendiri, berdasarkan laporan dari Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Ankara, Turki, menyatakan belum mendapatkan adanya laporan mengenai warga Indonesia yang menjadi korban. Hingga saat ini, KBRI Ankara terus mengumpulkan informasi dan berkoordinasi dengan aparat setempat dan komunitas warga Indonesia di Turki.
Kontak KBRI Ankara dapat melalui. Fahmi Aris Innayah dan Dyah L. Asmarani di nomor hotline +90523252298.
Serangan bom bunuh diri tersebut terjadi di Kota Suruc, dan menewaskan setidaknya 31 orang, dan melukai 100 orang lainnya. (Baca juga:Ledakan Dahsyat di Turki, 30 Orang Diperkirakan Tewas)
"Pemerintah Indonesia menyampaikan duka cita dan simpati mendalam kepada Rakyat dan Pemerintah Turki serta keluarga korban," bunyi pernyataan Kemlu, seperti dilansir dari laman resmi mereka pada Rabu (22/7/2015).
Sementara itu, menurut Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, serangan itu menunjukan bahwa pelaku aksi bom bunuh diri tidak memiliki hati nurani, dan bukanlan manusia beragama.
“Terjadinya serangan teror di saat umat Islam masih merayakan Idul Fitri menunjukan bahwa pelaku teror tidak memiliki hati nurani dan tidak mewakili ajaran agama manapun. Pemerintah Indonesia akan terus berkerja sama dengan masyarakat internasional untuk memerangi berbagai kelompok gerakan radikal” kata Retno. (Baca juga:Bom Turki Renggut 31 Jiwa, Bomber Wanita ISIS Disalahkan)
Kemlu sendiri, berdasarkan laporan dari Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Ankara, Turki, menyatakan belum mendapatkan adanya laporan mengenai warga Indonesia yang menjadi korban. Hingga saat ini, KBRI Ankara terus mengumpulkan informasi dan berkoordinasi dengan aparat setempat dan komunitas warga Indonesia di Turki.
Kontak KBRI Ankara dapat melalui. Fahmi Aris Innayah dan Dyah L. Asmarani di nomor hotline +90523252298.
(esn)