Dibuat Ereksi 6 Hari di Penjara, Eks Napi AS Terima Rp10 Miliar

MANHATTAN - Rodney Cotton, 51, mantan narapidana (Napi) di Amerika Serikat (AS) menerima kompensasi US$750 ribu atau sekitar Rp10 miliar. Uang itu sebagai kompensasi atas penderitaannya yang dibuat ereksi enam hari hingga impoten selama berada di penjara.

Cotton mengaku diperlakukan “lebih buruk dari anjing” di kompleks penjara Manhattan. Selama berada di penjara, dia diberi obat yang diklaim sebagai anti-depresan . Tapi, ternyata obat itu membuatnya tersiksa karena dia mengalami ereksi hingga enam hari tanpa henti.

Menurut Cotton, dia kurang mendapatkan perhatian medis selama berada di tahanan. ”Ini baru mulai menyakitkan,” kata Cotton kepada The New York Post. Pria itu itu mulai menderita pada tanggal 4 Juli 2011. Dia sejatinya dihukum 2,5 tahun penjara dengan pembebasan bersyarat atas sebuah pelanggaran.

Cotton telah meminta untuk dibawa ke klinik penjara, tetapi penjaga di fasilitas penjara yang dikenal sebagai “The Tombs”, mengatakan bahwa dia harus menunggu sampai liburan akhir pekan.

Lantaran putus asa, Cotton pura-pura sakit nyeri dada agar bisa diperiksa dokter. Tapi, oleh pihak penjara dia hanya dikompres dengan air es.

Hari berikutnya, Cotton akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Bellevue, dan menjalani operasi karena mengalami pembengkakan. Pria itu kemudian mengajukan gugatan ke Mahkamah Agung.

Akibat penderitaannya itu, Cotton kehilangan kepercayaan diri ketika berhadapan dengan seorang wanita. Dokter telah mengatakan ereksi berkepanjangan yang dialami Cotton adalah efek dari obat jenis Risperdal.

Cotton kini akan mengambil uang kompensasi itu dan pindah ke Atlanta, Georgia, untuk hidup lebih dekat dengan putrinya. ”Saya tidak bisa memperbaiki kondisi saya, tapi saya bisa menenangkan diri,” ujarnya yang dilansir Rabu (8/7/2015).