Pesawat Rusia Dicegat Jet AS, Langkah Putin Uji Obama
A
A
A
CALIFORNIA - Dua pesawat pembom Rusia, Tupolev Tu-95 bermanuver di dekat langit Amerika Serikat (AS) tepat pada Hari Kemerdekaan AS, 4 Juli lalu. Manuver itu dinilai sebagai langkah Presiden Rusia Vladimir Putin menguji Presiden AS, Barack Obama dan tim keamanan nasional AS.
Manuver dua pesawat bomber Rusia itu dicegat pesawat-pesawat jet tempur AS ketika mendekati wilayah udara Pantai Barat AS. Tindakan pencegatan itu dilakukan sebelum pesawat tempur Rusia melanggar wilayah udara AS.
Pentagon tidak memberikan lokasi yang tepat dari pencegatan dua pesawat bomber Rusia tersebut. Namun, ABC News mengutip seorang pejabat AS mengatakan bahwa insiden itu terjadi di wilayah sejauh 200 mil dari wilayah udara AS. (Baca: Jet-jet Tempur AS Cegat Dua Pesawat Bomber Rusia)
Juru bicara Pentagon, John Kirby, menilai penerbangan dari dua pesawat pembom Rusia itu sebagai kegiatan pelatihan. Namun, Rusia sampai saat ini belum mengkonfirmasi perihal manuver dua pesawat tempurnya.
Seorang pensiunan Angkatan Udara AS, Letnan Jenderal Thomas McInerney, yang sebelumnya memimpin Komando Pertahanan Udara Amerika Utara (NORAD), mengingatkan bahwa insiden itu menggoda untuk membangkitkan Perang Dingin yang tidak hanya dalam teori, tapi juga dalam praktik nyata.
”Ini kunjungan penerbangan jarak jauh yang duplikasi latihan yang saya alami selama puncak Perang Dingin ketika saya memimpin NORAD wilayah Alaska,” katanya kepada Washington Free Beacon. ”Ini menjadi sangat jelas bahwa Putin menguji Obama dan tim keamanan nasionalnya,” ujarnya.
Laman Business Insider pada Selasa (7/7/2015) merinci insiden pencegatan dua pesawat bomber Rusia tersebut. Insiden pertama terjadi pada pukul 10.30 waktu AS di lepas pantai Alaska. SemulaNORAD mengidentifikasi ada pesawat tempur Rusia yang mendekat. Tak berselang lama, dua pesawat jet F-22 bergegas untuk mencegatnya.
Insiden kedua terjadi pada pukul 11.00 waktu AS di lepas pantai California tengah. Di mana, dua pesawat jet F-15 AS mencegat pesawat bomber Rusia, Tu-95.
Kedua pesawat pembom Rusia yang dicegat itu mampu membawa senjata nuklir. Namun, militer AS tidak bisa memastikan apakah kedua pesawat tempur Kremlin itu membawa senjata atau tidak saat bermanuver di dekat wilayah AS.
Manuver dua pesawat bomber Rusia itu dicegat pesawat-pesawat jet tempur AS ketika mendekati wilayah udara Pantai Barat AS. Tindakan pencegatan itu dilakukan sebelum pesawat tempur Rusia melanggar wilayah udara AS.
Pentagon tidak memberikan lokasi yang tepat dari pencegatan dua pesawat bomber Rusia tersebut. Namun, ABC News mengutip seorang pejabat AS mengatakan bahwa insiden itu terjadi di wilayah sejauh 200 mil dari wilayah udara AS. (Baca: Jet-jet Tempur AS Cegat Dua Pesawat Bomber Rusia)
Juru bicara Pentagon, John Kirby, menilai penerbangan dari dua pesawat pembom Rusia itu sebagai kegiatan pelatihan. Namun, Rusia sampai saat ini belum mengkonfirmasi perihal manuver dua pesawat tempurnya.
Seorang pensiunan Angkatan Udara AS, Letnan Jenderal Thomas McInerney, yang sebelumnya memimpin Komando Pertahanan Udara Amerika Utara (NORAD), mengingatkan bahwa insiden itu menggoda untuk membangkitkan Perang Dingin yang tidak hanya dalam teori, tapi juga dalam praktik nyata.
”Ini kunjungan penerbangan jarak jauh yang duplikasi latihan yang saya alami selama puncak Perang Dingin ketika saya memimpin NORAD wilayah Alaska,” katanya kepada Washington Free Beacon. ”Ini menjadi sangat jelas bahwa Putin menguji Obama dan tim keamanan nasionalnya,” ujarnya.
Laman Business Insider pada Selasa (7/7/2015) merinci insiden pencegatan dua pesawat bomber Rusia tersebut. Insiden pertama terjadi pada pukul 10.30 waktu AS di lepas pantai Alaska. SemulaNORAD mengidentifikasi ada pesawat tempur Rusia yang mendekat. Tak berselang lama, dua pesawat jet F-22 bergegas untuk mencegatnya.
Insiden kedua terjadi pada pukul 11.00 waktu AS di lepas pantai California tengah. Di mana, dua pesawat jet F-15 AS mencegat pesawat bomber Rusia, Tu-95.
Kedua pesawat pembom Rusia yang dicegat itu mampu membawa senjata nuklir. Namun, militer AS tidak bisa memastikan apakah kedua pesawat tempur Kremlin itu membawa senjata atau tidak saat bermanuver di dekat wilayah AS.
()