AS Minta Perang Yaman Berhenti Selama Ramadan
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) meminta kepada semua pihak yang bertikai di Yaman untuk menghentikan peperangan selama bulan Ramadan berlangsung. Menurut AS, dengan berhentinya perang, dunia internasional bisa memberikan bantuan kemanusiaan ke Yaman.
Dalam sebuah pernyataan, AS menegaskan bahwa kedua pihak yang bertikai di Yaman harus memikirkan nasib masyarakat di negara tersebut. Jeda kemanusiaan bisa memungkinkan masuknya bantuan kepada warga Yaman, yang mayoritas sedang menjalankan ibadah puasa Ramadan saat ini.
"Sebuah jeda akan memberi kesempatan bagi organisasi bantuan kemanusiaan internasional untuk mengirim makanan, obat-obatan, dan bahan bakar ke seluruh daerah di Yaman," bunyi pernyataan AS, seperti dilansir Reuters pada Jumat (3/7/2015).
Kondisi Yaman sendiri saat ini memang terus memburuk paska gagalnya dialog damai yang berlangsung di Jenewa akhir Juni lalu. Pertempuran demi pertempuran terus terjadi, baik antara Houthi dengan simpatisan Presiden Abd Mansour Hadi atau dengan koalisi teluk pimpinan Arab Saudi.
Bahkan, PBB dalam sebuah pernyataan kemarin telah mengkategorikan perang yang terjadi Yaman sebagai krisis kemanusiaan Level 3. Kategori tersebut merupakan tingkatan krisis kemanusiaan tertinggi, yang menunjukan betapa parahnya efek dari perang tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, AS menegaskan bahwa kedua pihak yang bertikai di Yaman harus memikirkan nasib masyarakat di negara tersebut. Jeda kemanusiaan bisa memungkinkan masuknya bantuan kepada warga Yaman, yang mayoritas sedang menjalankan ibadah puasa Ramadan saat ini.
"Sebuah jeda akan memberi kesempatan bagi organisasi bantuan kemanusiaan internasional untuk mengirim makanan, obat-obatan, dan bahan bakar ke seluruh daerah di Yaman," bunyi pernyataan AS, seperti dilansir Reuters pada Jumat (3/7/2015).
Kondisi Yaman sendiri saat ini memang terus memburuk paska gagalnya dialog damai yang berlangsung di Jenewa akhir Juni lalu. Pertempuran demi pertempuran terus terjadi, baik antara Houthi dengan simpatisan Presiden Abd Mansour Hadi atau dengan koalisi teluk pimpinan Arab Saudi.
Bahkan, PBB dalam sebuah pernyataan kemarin telah mengkategorikan perang yang terjadi Yaman sebagai krisis kemanusiaan Level 3. Kategori tersebut merupakan tingkatan krisis kemanusiaan tertinggi, yang menunjukan betapa parahnya efek dari perang tersebut.
(esn)